Cinta jangan sembunyi
Judul :
Cinta jangan sembunyi
Genre :
Romance
Reted :
Remaja
Author :
Leony Agustin ( @leontin_ )
Notes :
Cerita ini terinspirasi dari lagu Seventeen yang berjudul ‘Cinta jangan sembunyi’. I hope you like this
guys J
***
“Apa? Pemilihan Osis? Gak.. aku
gak mau ikut!“
“Yaah.. ayo dong shil, Cuma nyoba
aja apa salahnya sih“
“Ify.. kalo aku bilang gak mau ya
gak mau, lagian aku gak tertarik sama yang namanya Osis. Kalo kamu mau ikutan
tinggal ikutan aja“
“Ayolah shilla.. kamu ikut ya..
pliiiss“
Sedari tadi ify tak henti-hentinya
mengajak shilla untuk mengikuti pemilihan Osis tapi sedari tadi pula shilla
selalu menolak ajakan ify itu. Shilla memang tidak tertarik dengan yang namanya
Osis karena menurutnya seorang osis itu harus rajin, selalu datang pagi-pagi,
berpakaian rapih, harus tegas dan satu lagi yang paling penting harus ada niat
dari hati. tapi shilla? Dia paling tidak suka berangkat pagi-pagi, dia lebih
suka 5 menit sebelum bel dia datang disekolah. Berpakaian rapih? Shilla memang
selalu berpakaian rapih tapi jika sedang terburu-buru pasti ada saja benda yang
ketinggalan dirumah entah itu dasi ataupun nametag. Harus tegas? Menurut
teman-temannya shilla itu tegas, apalagi jika sedang kerja kelompok, ada salah
satu temannya yang bercandapun pasti akan dimarahi shilla dan alhasil temannya
itu langsung diam. Tapi karena tidak tertarik dan shilla terus menolak ajakan
ify, akhirnya ifypun mengikuti pemilihan Osis itu sendiri. Shilla lebih
tertarik pada ekstrakulikuler PMR, tau kan PMR? Palang Merah Remaja,
ekstrakulikuler yang lebih dominan ke masalah kesehatan. Shilla lebih suka
ekstrakulikuler ini karena dia senang membantu orang sakit dan dia ingin
membanggakan Almarhum ayahnya yang ingin sekali agar Shilla menjadi seorang
Dokter.
“yaudah deh, awas loh kalo nyesel
gak ikutan”
“gak”
***
Matematika? Musuh bagi pelajar
yang tidak suka pelajaran ini. Tidak terkecuali dengan 2 gadis yang kini sedang
berkonsentrasi mencoba mencerna setiap rumus yang diberikan ibu ririn, tapi
dari sekian banyak rumus yang diberikan sang guru, mereka hanya ingat rumus
tentang statistika .
“sekarang siapa yang masih ingat
rumus mencari rata-rata?”tanya ibu ririn, shilla mengangkat tangannya lalu
menjawab pertanyaan dari guru tersebut.
“Apa rumusnya shilla?”
“Mmm... datum1+datum2+datum3+...+datumn
dibagi banyaknya datum, bu”
“Bagus, sekarang siapa yang masih
ingat rumus mencari Modus”sesaat kelas menjadi hening, tiba-tiba ada seorang
laki-laki yang mengangkat tangannya yang ternyata adalah Ozy.
“ya ozy?”
“Rumus modus kan bu?”
“iya ozy”
“Oke yang pertama liat dia, terus
dekati dia, minta nomernya terus smsan deh haha”mendengar jawaban dari ozy,
sang guru hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sementara semua murid tertawa
terbahak-bahak.
“itu sih Rumus modusnya kamu buat
shilla zy” celetuk deva teman sebangku ozy yang kemudian mendapat hadiah
toyoran dikepalanya dari ozy.
“sudah sudah bercandanya,
sekarang kerjakan halaman 83 sampai 85. Dikumpulkan ya”
“yah ibu, kok banyak banget sih” keluh
ify.
Memang
begitulah ibu ririn, dia memang guru yang baik. Dalam belajarpun ibu ririn
tidak mengharuskan murid-muridnya untuk terus menerus serius dalam pelajarannya
tapi sekalinya dia memberi tugas, pasti banyak dan harus dikumpulkan dan mau
tidak mau semua muridnya harus bekerja keras mengerjakan semua soal-soal itu. Bel
istirahat berbunyi, Shilla dan ify telah selesai dengan tugas yang diberikan
ibu ririn walaupun entah benar atau salah soal yang mereka kerjakan itu, mereka
pun langsung bergegas keluar dari kelas karena menurut mereka berlama-lama
dikelas itu sangat membosankan .
“
kantin yuk shill “ ajak ify pada shilla. Belum shilla jawab tapi ify sudah
menarik tangannya dan alhasil ketika ingin belok menuju kantin, shilla tanpa
sengaja menabrak seorang laki-laki jangkung.
“ Eh maaf gak sengaja “ shilla membungkukan badannya untuk meminta maaf dan
sekilas shilla melihat nametag laki-laki itu yang bertuliskan “Cakka Nuraga”
sementara laki-laki itu hanya tersenyum tanda bahwa dia tidak apa-apa.
Laki-laki itu lalu pergi diikuti temannya sementara shilla dan ify kembali menuju
kantin.
“ Aduh ify kamu bikin malu aja,
gimana kalo tadi dia marah? “ omel shilla pada ify sembari menaruh makanan dan
minuman yang tadi mereka pesan diatas meja.
“ Maaf deh shil, abis aku udah
laper banget sih.. hehe “ jawab ify dibarengi dengan cengiran kudanya
“ yaudah lain kali aku gak mau
kaya gitu lagi ya “
“ Emang kenapa sih shill? Lagian
kamu tau gak? Cowo yang kamu tabrak itu Cakka Nuraga si cowo kece kembaran JB “
“ uhuk....uhuk..”
“ Eh shill kamu kenapa?”
“ kamu tadi bilang apa? Kembaran
JB? “
“ iya “ mendengar ucapan ify tadi
shilla hanya tertawa
“ hahahaha .. “
***
Pagi
ini shilla sudah siap untuk pergi ke sekolah, dengan pakaian yang rapih tak
lupa memakai dasi dan name tag yang menempel dibagian kanan seragamnya, sepatu
yang bersih dan rambut yang dibiarkannya tergerai. Hari ini seperti biasa,
shilla berangkat dengan kakaknya Goldi.
“Ayo kak kita berangkat” shilla
dan goldi berangkat menggunakan caviga merah milik goldi, walaupun sekolah
mereka beda tapi mereka selalu berangkat bersama.
“Shil, hari ini kamu pulang naik
angkot gapapa ya? Soalnya kakak ada rapat Osis pasti pulangnya sore”
“yaudah gapapa, tapi kayanya
shilla juga pulang sore deh kak, soalnya ada latihan PMR dulu”
“Gitu ya? Yaudah kamu nanti sms
kakak aja kalo udah selesai latihan, nanti kalo kakak udah selesai rapat
langsung jemput kamu”
“oke deh, yaudah shilla masuk
dulu ya, Assalamu’alaikum” shilla mencium tangan kakaknya itu lalu masuk
kedalam sekolahnya.
Untuk
menuju ke kelasnya shilla harus melewati lapangan yang kini sedang digunakan
anak kelas XII-akuntansi2 untuk bermain futsal, disana ada kak iyel. Kak iyel
memang keren, jadi jangan heran kalau banyak anak kelas X yang suka sama dia.
Tapi, jangan berharap banyak sama dia soalnya kak iyel udah punya cewe namanya
kak Zahra. Orangnya cantik banget, terus ramah lagi. Kak zahra ini kelas XII
Administrasi perkantoran 1, jadi wajarlah kalo kak zahra Orangnya cantik
banget, cocok banget deh sama kak iyel, kak iyelnya cakep kak zahranya cantik.
Setelah
melewati lapangan, kelas XII dan kelas XI, shilla akhirnya sampai dikelasnya
yaitu kelas X-akuntansi2. Ketika masuk kedalam kelas dan hendak duduk
dibangkunya, hampir saja gendang telinga shilla pecah karena teriakan
sahabatnya ify.
“ SHILLA........ “ teriak ify
ketika shilla baru saja ingin duduk dibangkunya
“ Aduh ify, aku baru dateng
bukannya disambut dengan baik malah dikasih suara kamu yang super kenceng itu “
protes shilla ketika dirinya sudah duduk dan menaruh tasnya dimeja
“ shilla aku seneng banget “
“ seneng kenapa? “
“ Aku ... diterima jadi Osis “
“ iya aku udah tau tadi aku liat
kok di mading, selamet ya fy, aku ikut seneng “
“makasih shilla”
“iya, ohiya? Kelas X yang
diterima berapa orang?”
“
Mmm... 10 orang kayanya, cewe 6 cowo 4, aku, indah, sonya, dinda, putri, Alvin,
rio, rendy sama siapa lagi ya? Gak tau deh, pokoknya yang penting aku diterima,
harusnya kamu juga ikutan shil. Aku jamin deh kalo kamu ikut pasti diterima,
kamu kan orangnya tegas tuh jadi kalo misalkan ada murid yang malas atau apa
kek pasti dimarahin sama kamu langsung diem deh. Jadi nanti murid-murid disini
bakalan rajin semua gara-gara takut sama kamu “ ucap ify dengan diakhiri
tawanya yang menurutnya merdu . tapi tak ada respon dari shilla.
“ shill, kamu dengerin aku gak
sih? “
“ .... “
“ shilla... ih nyebelin deh dari
tadi aku ngomong panjang kali lebar sampe luas gak dengerin “
“eh? Aduh ify iya aku denger kok
“
Jam
pelajaran sudah dimulai sekitar 1 jam yang lalu tapi belum ada satupun guru
yang masuk ke kelas X-akuntansi2 karena semua guru sedang rapat, shilla kini
duduk sendirian dibangkunya lalu dia memutuskan untuk pergi keluar kelas, entah
kemana tujuannya shilla terus berjalan menyusuri koridor sampai akhirnya dia
merasa menabrak seseorang.
“Aduh maaf gak sengaja” ucap
shilla sembari membantu orang tersebut mengambil bukunya yang berserakan
dilantai
“iya gapapa” jawab orang tersebut
sembari tersenyum manis pada shilla, shilla kaget ternyata orang yang ia tabrak
sekarang adalah orang yang sama yang ia tabrak kemaren dikantin yaitu Cakka
Nuraga
“Maaf banget ya tadi aku jalan
gak hati-hati”shilla sedari tadi meminta maaf pada cakka, ia merasa sangat
bersalah dan sangat malu karena sudah dua kali menabrak orang yang sama.
“iya gapapa, lain kali hati-hati
ya. Kalo jalan jangan liat kebelakang, masih mending kamu tadi Cuma nabrak gue,
kalo nabrak guru gimana?”
“haha jangan sampelah, nabrak
kamu aja udah malu gimana nanti nabrak guru? Mungkin nanti aku kesekolah
bakalan pake helm deh” jawab shilla, cakka tertawa mendengar jawaban dari
shilla.
“Emang kamu mau kemana?” tanya
cakka
“tadinya sih pengen jalan-jalan
aja, tapi ke kelas aja deh dari pada nanti aku nabrakin orang mulu” jawab
shilla sekenanya. Cakka kembali tertawa.
“sini aku bantu, keliatannya
berat banget” cakka memberikan sebagian buku pada shilla. Tiba-tiba ada seseorang
yang menepuk pundak cakka.
“hey kka”
“eh vin, ngagetin aja. Udah
selesai kumpul osisnya?”tanya cakka pada temannya alvin, alvin hanya
mengangguk.
“yaudah bantuin gue bawa
buku-buku ini ke kelas”
“sini”
“eh bukan buku yang di gue, tapi
yang di cewe itu tuh” cakka menunjuk shilla dengan dagunya, alvin lalu
mengambil buku-buku yang ada ditangan shilla.
“kamu anak osis?”tanya shilla
pada alvin, alvin hanya mengangguk tanpa melihat shilla sedikitpun.
“kenal ify?” alvin kembali
mengangguk, dia sama sekali tidak menatap shilla sedikitpun, ia justru sibuk
membenarkan buku-buku yang ada ditangannya. sesaat mereka bertiga saling diam
tak ada satupun yang berbicara, yang terdengar hanya suara debu yang terbang
terbawa oleh angin. Karena merasa canggung shilla lalu memutuskan untuk pergi.
“Mmm... aku ke kelas duluan yah”
pamit shilla pada cakka dan alvin. Tapi sebelum shilla pergi cakka menahan
shilla dengan memegang ujung lengan baju shilla.
“eh bentar, nama kamu siapa?”
“Aku shilla”
“Oh, gue cakka dia alvin” shilla
tersenyum lalu dia melangkahkan kakinya untuk pergi dari sana dan kembali ke
kelasnya.
***
Kak
goldi kini sudah berada didepan gerbang sekolah shilla, seperti biasa setiap
hari kak goldi pasti akan menjemput shilla entah itu sekolah ataupun pergi ke
rumah teman. Setelah ayahnya meninggal memang kak goldi kini sedikit over
menjaga shilla karena dia mendapat amanah dari ayahnya agar menjaga shilla dan
ibunya, shilla tidak keberatan dengan sikap kak goldi justru dia senang karena
dengan begitu shilla bisa hemat ongkos dan dia sangat yakin jika kakaknya itu
sangat menyayangi dia dan ibunya. Setelah tiba dirumah pun seperti biasa shilla
dan kak goldi menemui ibu mereka dan menceritakan kegiatan mereka hari ini.
“yasudah
sekarang kalian mandi lalu makan, bunda sudah siapkan makanan buat kalian
dimeja” ibu mereka memang sangat baik dan penyayang, oleh karena itu shilla dan
kak goldi tidak pernah membantah perintah ibunya ‘mungkin’.
Malam
harinya shilla dan kak goldi sedang belajar bersama dikamar kak goldi, seperti
biasa jika shilla tidak mengerti soal yang diberikan ibu guru dia pasti akan
bertanya pada kak goldi dan kak goldipun tidak keberatan untuk mengajarkan
shilla sampai bisa. Kak goldi ini bisa dibilang pintar dalam pelajaran
matematika tapi bukan termasuk orang-orang yang selalu mendapat penghargaan
dalam pelajaran matematika, kak goldi hanya sekedar bisa dan dia memanfaatkan
itu untuk mengajari adiknya shilla yang memang ‘kurang’ pandai dalam pelajaran
matematika. Shilla memang kurang pandai dalam pelajaran matematika tapi dia
tidak pernah putus asa belajar agar dia bisa.
***
Kegiatan
belajar mengajar hari ini telah selesai, shilla kini tengah duduk dipinggir
lapangan menunggu kak goldi menjemput dia. Biasanya shilla menunggu ditemani
ify tapi ify sekarang sedang kumpul Osis jadi shilla harus menunggu kak goldi
sendirian, akhir-akhir ini semenjak ify menjadi salah satu anggota osis shilla
dan ify memang jarang sekali bersama tapi shilla bisa mengerti dengan kesibukan
sahabatnya itu. Shilla kini sedang melihat orang-orang yang sedang latihan
basket, disana ada cakka yang mungkin ikut ekstrakulikuler basket. Tiba-tiba
cakka mendekati shilla.
“hey” cakka duduk disamping
shilla lalu meminum air mineral yang ia bawa.
“hey”
“sendirian aja?”
“iya, biasanya sih berdua sama ify
tapi sekarang ify lagi sibuk sama urusan Osis jadi yaudah deh aku sendirian”
“Hn.. Alvin juga akhir-akhir ini
sibuk banget sama urusan Osis sampe sampe
dia jarang latian basket”
“bukannya Alvin ikut ekstrakulikuler
paskibra?”
“ya dia emang ikut ekskul
paskibra, basket juga” shilla hanya menganggukkan kepalanya. Suasana hening
sejenak.
“lo gak pulang?” tanya cakka
memecah keheningan.
“pulang kok, ini lagi nunggu
jemputan”
“oh, dijemput pacarnya ya?”
“haha.. ya gak lah, dijemput
kakak” handpone shilla tia-tiba berbunyi dan ternyata kak goldi sudah ada
didepan gerbang.
“udah dulu ya kakak aku udah
jemput”
“eh bentar shil” seperti biasa
cakka menahan shilla dengan memegang ujung lengan baju shilla
“boleh minta nomer hp?” setelah
memberikan nomer handphone nya pada cakka, shilla tersenyum dan pergi.
***
Alvin
sedang bermain basket dirumah cakka, secara berturut-turut bola basket itu
dimasukkannya dalam ring. Alvin memang suka bermain basket tapi dia tidak terlalu ahli dalam olahraga ini, cakka
lah yang ahli dalam olahraga ini bahkan ketika smp cakka adalah kapten tim
basket disekolahnya. Sekarang cakka terlihat sedang menelpon seseorang,
wajahnya terlihat malas dan nada bicaranyapun terdengar sedang menolak.
“siapa kka?” tanya alvin pada
cakka yang kini ikut bermain basket dengan alvin
“biasa pacar gue”
“siapa?oik?”
“iyalah, pacar gue kan cuma oik”
“terus kenapa tadi muka lo
keliatannya males kaya gitu?”
“oik ngajakin jalan”
“terus? lo nolak?”
“iyalah, gak tau kenapa nih ya
akhir-akhir ini oik tuh sering banget ngajakin jalan padahal semenjak gue sama
oik pacaran, dari Smp oik tuh gak pernah ngajakin gue jalan paling gue yang
ngajakin”
“mungkin doi pengen lebih sering
sama lo, kka”
“ya tapi gak jalan tiap hari juga
dong”
“terserah lo deh, gue gak mau
ikut campur urusan lo”
“hn.. lo sendiri gimana sama si
doi?”
“siapa?”
“si ajeng”
“eh kemana aja lo? Gue sama dia
udah putus dari dulu kali”
“hah? Jadi gosip kalo lo sama
ajeng putus tuh beneran?”
“ya gitu lah”
“yang sabar ya bro, nanti juga
ada kok cewe yang demen sama lo”
“thanks bro”
“eh bentar ya” cakka meninggalkan
alvin lalu mengeluarkan lagi handphone nya dan menelpon seseorang. Setelah
selesai menelpon cakkapun kembali menghampiri alvin.
“nelpon siapa lo?”
“shilla”
***
Shilla dan cakka semakin hari
semakin dekat apalagi setelah kematian pacar cakka ‘oik’, oik meninggal karena
tertabrak mobil saat pulang dari rumah temannya dan itu sehari setelah cakka
dan oik pergi bersama. Saat cakka terpuruk karena kepergian oik, shilla selalu
ada disamping cakka untuk membuat cakka tersenyum dan kembali bersemangat dan
itu berhasil. Kedekatan shilla dan cakka membuat teman-teman mereka berfikir
kalau shilla dan cakka itu pacaran bahkan alvinpun berfikir seperti itu sampai
suatu hari alvin dan cakka mengobrol.
“lo sama shilla pacaran?” tanya
alvin tiba-tiba
“hah? Kok lo bisa ngomong kaya
gitu?”
“semua sekolah juga udah tau
kali”
“tau apa? Gue pacaran sama
shilla? Hahaha”
“kok lo malah ketawa sih?”
“hahaha... nih dengerin ya alvin
jonathan, gue sama shilla itu gak pacaran, gue sama shilla Cuma temenan. Lo tau
sendirikan itu?”
“ya tapi kalian tuh kaya orang
pacaran, berangkat sekolah bareng, ke kantin bareng sampe pulang juga bareng.
Apa coba kalo gak pacaran?”
“vin dengerin ya, gue sama shilla
itu nasibnya sama. Sama-sama dicuekin sahabatnya karena urusan osis, jadi
yaudah setiap istirahat kita bareng dari pada cape nungguin sahabat kita”
“Hn.. ya mau gimana lagi kka,
akhir-akhir ini osis lagi banyak acara jadi sorry banget kalo gue jarang bareng
lo”
“gue bisa ngerti kok vin, lo
emang lagi sibuk. Sebenernya gue kesepian gak ada lo vin makanya gue sekarang
lebih sering sama shilla biar shilla juga gak kesepian. Lagian ternyata shilla
itu adiknya kak goldi kakak kelas gue dulu waktu smp. Jadi dia ngijinin gue
buat berangkat sama pulang bareng shilla”
“oh gitu? Makin gampang dong lo
buat dapetin shilla”
“ngomong apa sih lo vin? Di
bilang gue sama shilla Cuma temenan. Jangan-jangan lo lagi yang suka sama
shilla” cakka kini menggoda alvin, alvin hanya terdiam,memang dia suka pada
shilla sebelum cakka mengenal shilla.
“iya kka” cakka kaget mendengar
jawaban alvin, sebenarnya cakka hanya bercanda menanyakan itu pada alvin tapi
ternyata alvin benar suka pada shilla.
“hah? Sejak kapan lo suka sama
shilla vin? Kok lo gak pernah cerita sama gue kalo lo suka sama shilla?”
perntanyaan yang sudah alvin duga itu akhirnya muncul dari mulut sahabatnya
itu.
#flashback on
“alvin tolong kamu bawakan
buku-buku ini ke meja ibu” alvin segera membawa buku-buku itu kekantor,
langkahnya sangat pelan karena ia tak mau jalan beriringan dengan ibu ati
karena jika ia beriringan dengan ibu ati maka mereka akan terlihat seperti
angka sepuluh, alvin senyum-senyum sendiri membayangkannya dan tiba-tiba saja
ada seseorang yang entah disengaja atu tidak menabrak alvin sehingga buku-buku
yang dibawa alvin jatuh berserakan dilantai dan ternyata yang menabrak alvin
adalah shilla.
“aduh..maaf
ya tadi aku lagi buru-buru”shilla membantu alvin membereskan bukunya.
“iya
gapapa, lain kali ati-ati ya” shilla hanya tersenyum malu, alvin hendak masuk
ke dalam kantor tapi langkahnya terhenti karena ketika alvin melangkah kekanan
shilla kekiri, alvin kekiri shilla kekanan sehingga mereka selalu berhadapan.
“aduh,
ini gimana sih jalannya” ucap shilla tersenyum canggung.
“yaudah,
sama-sama kekanan aja” setelah itu alvin bisa masuk kedalam kantor dan shilla
bisa keluar kantor.
#flashback off
“Ahaha.. emang kebiasaan nabrak
orangnya udah lahir dari dulu” cakka tertawa, alvin hanya menghela nafasnya
“Tapi waktu itu kenapa lo diem
aja? Terus waktu lo ditanya shilla kenapa lo Cuma ngangguk doang” cakka kini
kembali bertanya
“kapan?”
“waktu lo ngagetin gue di depan
uks”
“oh itu, gue canggung kka. Gue
juga bingung mau ngomong apa, gue deg-degan takutnya nanti gue salah ngomong”
“oh pantes waktu itu lo gak
berani liat wajahnya shilla. Gue ngerti sekarang” cakka kini diam, dia seperti
sedang memikirkan sesuatu.
“nah gue punya ide”
“ide apa?”
“gimana kalo lo tembak shilla?”
“eh, enak banget lo ngomong.
Emang shilla suka sama gue? Kalo shilla sukanya sama lo gimana?”
“ah gak mungkin dia suka sama
gue, shilla tuh Cuma nganggep gue temen”
“lo tau dari mana kalo dia Cuma
nganggep lo temen?”
“gue kenal shilla vin, gue juga
kenal sama lo. Jadi percaya deh sama gue”
“oke, tapi menurut lo kapan nih
waktu yang tepat buat gue nembak shilla?”
“mm... kalo pas perpisahan kelas
XII gimana? Kan seminggu lagi tuh. Nah, nanti lo nyanyiin lagu buat shilla
terus lo tarik deh shilla suruh naik ke panggung terus tembak. Gimana? Keren
kan ide gue?”
“kok, gue ngerasa ide lo kaya
cerita di ftv-ftv gitu ya?”
“udahlah emang ide itu gue ambil
dari ftv, gapapa yang penting lo sama shilla jadi”
“eh tapi gue malu vin, nanti
diliatin sama orang-orang terus guru juga nanti pada liatin”
“lo cowo kan vin? Masa lo malu
sih? Lo harusnya bangga, shilla juga pasti bangga soalnya lo udah nunjukin sama
dia kalo lo itu gentleman berani nembak dia didepan banyak orang”
“okedeh, tapi lo jangan
bilang-bilang ya sama shilla kalo gue suka sama dia trus gue mau nembak dia”
“sip, serahin semuanya ke gue”
***
“hah? Lo mau nembak cewe? Siapa?”
tanya ify dengan suaranya yang cempreng itu.
“suara lo dikecilin sedikit bisa
gak sih?” alvin menutup telinganya yang kesakitan karena suara ify yang super
cempreng itu sementara ify hanya tersentum tanpa dosa
“hehe sorry, lo mau nembak
siapa?” kini ify bertanya dengan suara yang kecil
“gue mau nembak shilla”
“Hah? Lo mau nembak shilla”
lagi-lagi ify bersuara sangat kencang, karena takut shilla tau alvin lalu menutup
mulut ify dengan tangannya
“lo itu, dibilang jangan
kenceng-kenceng. Nanti kalo shilla tau gimana?” ify lalu melepas paksa tangan
alvin dari mulutnya.
“ya lo sih, kenapa lo mau nembak
shilla? Lo gak tau kalo shilla itu sahabat gue? Emang lo tau shilla?”
pertanyaan bertubi-tubi datang dari mulut ify
“lo banyak nanya ya fy, entar gue
ceritain. Yang penting lo harus bantuin gue dan lo gak boleh bilang ini ke
shilla” belum sempat ify menjawab, alvin sudah pergi terlebih dahulu.
“ih dasar alvin nyebelin”
Pagi
ini ify berangkat lebih pagi dari biasanya, sepanjang jalan menuju kelas ify
terus memikirkan ucapan alvin yang ingin menembak shilla, jika shilla tau
tentang ini dia pasti sangat senang karena ify tau shilla sangat menyukai
alvin. shilla juga selama lebih dari 8 bulan sudah menjadi “secret admirer” alvin,
shilla selalu memperhatikan alvin entah itu sedang latihan basket atau paskibra
bahkan jika ify ingin kumpul osis shilla pasti beralasan mengantar ify padahal
dia ingin melihat alvin. Ketika sedang bersama cakka pun shilla sedikit demi
sedikit mengorek informasi tentang alvin dari cakka. Ify sudah tidak sabar
menunggu hari dimana sahabatnya akan tersenyum bahagia.
ify kini sudah duduk
dibangkunya, dilihatnya bangku shilla kosong. Kemana shilla? Tumben dia
berangkat siang. Ify menengok kekanan dan kekiri mencari shilla tapi tak ada
satupun wajah shilla yang terlihat, tapi tiba-tiba orang yang sedari tadi ify
cari itu muncul dari balik pintu dan duduk disebelahnya.
“tumben berangkat siang shil?”
tanya ify
“iya fy, kesiangan”
” ify membulatkan mulutnya, sejenak
shilla dan ify saling diam.
“aku mau ngomong sama kamu
fy/shill” ify dan shilla mengucapkan kata yang sama bersama-sama.
“kamu dulu deh” ify lalu
mengijinkan shilla untuk bicara terlebih dahulu
“oke..” shilla menghela nafasnya
lalu kembali membuka mulut “aku.. udah jadian sama ozy”
“Apa?” ucapa ify kencang karena
saking kagetnya. Sontak semua yang ada dikelas diam dam memandangi ify dan
shilla tapi itu tak memakan waktu lama mereka lalu kembali ke kegiatan mereka
masing-masing lagi.
“kapan shill?” ify kini bertanya
dengan nada yang sedikit dikecilkan walau menurut shilla suara ify tetap
kencang.
“kemarin fy, maaf aku baru cerita
sama kamu sekarang”
“tapi kenapa shill? Katanya kamu
suka sama alvin? Kenapa kamu malah jadian sama ozy?”
“gak
fy, aku gak mau cinta aku terus menerus bertepuk sebelah tangan. Ada yang
bilang lebih baik dicintai dari pada mencintai. Mungkin inilah
alasannya, karena mencintai itu sakit fy kalo orang yang kita cintai gak pernah
sedikitpun membalas perasaan orang yang mencintainya. Dan aku gak mau bikin ozy
kaya aku, ozy itu cinta sama aku dan aku mau belajar mencintai ozy ,fy” ify
hanya diam mendengar jawaban dari shilla, ify bingung . apa dia harus bilang
pada shilla kalau cinta dia itu tidak bertepuk sebelah tangan, alvin juga
mencintai shilla dan alvin sebentar lagi akan mengungkapkan perasaannya pada
shilla. Tapi alvin memintanya agar jangan bilang-bilang pada shilla. Ify
sekarang berada di zona yang memang membingungkan, dia dilema, dia tidak tau
harus berbuat apa.
Setelah
memikirkan semalaman, pagi harinya ify menemui alvin di sebuah taman belakang
sekolah, ify menceritakan semuanya pada alvin dari mulai shilla suka pada alvin
sampai sekarang shilla sudah mempunyai pacar yaitu ozy. Awalnya alvin merasa
sangat senang karena ternyata shilla juga mencintainya tapi diakhir cerita
alvin merasa sangat sedih karena dia sudah terlambat. Shilla kini sudah
dimiliki oleh orang lain. Alvin lalu memutuskan untuk membatalkan rencananya
untuk menembak shilla itu. Cakka bisa mengerti bagaimana perasaan alvin
sekarang, cakka selalu disamping alvin, memberi alvin semangat dan meyakinkan
alvin bahwa pasti ada perempuan yang lebih dari shilla.
Mereka
kini sudah kelas XI, hubungan shilla dan ozy pun sudah berjalan hampir 2 bulan.
Shilla sudah belajar mencintai ozy tapi entah mengapa sampai sekarang shilla
masih belum bisa mencintai ozy, dihatinya masih ada alvin. apalagi semenjak
kelas XI ini shilla lebih sering bertemu dengan alvin kelasnya dan kelas alvin
bersebelahan dan shilla berbeda kelas dengan ozy dan ify. Tapi walaupun berbeda
kelas, ozy tetap sering datang ke kelas shilla entah itu hanya sekedar mampir
atau mengajak shilla ke kantin. Seperti sekarang ini ozy sudah setia menunggu
shilla yang sedang membereskan bukunya dan siap untuk pulang, ozy memang tidak
pernah mengantar shilla pulang, dia hanya mengantar shilla sampai di depan
gerbang saja.
‘kamu bener gapapa nunggu
sendirian?” tanya ozy
“iya gapapa, kamu pulang aja”
jawab shilla dengan diiringi senyumnya yang manis, ozy pun memblas senyuman
shilla itu dengan senyumannya yang tidak kalah manis lalu menaiki morotnya.
“kamu hati-hati ya” ozy tersenyum
senang mendengar ucapan shilla yang menurutnya itu adalah bentuk perhatian
shilla untuknya. Setelah ozy sudah tidak terlihat lagi, tiba-tiba cakka dan alvin
datang menghampiri shilla.
“hey shill” sapa cakka
“eh kalian, ngapain?”
“harusnya kita yang nanya sama
kamu. Kamu ngapain disini sendirian?” tanya cakka yang kemudia duduk disebelah
shilla di ikuti alvin
“kamu kaya gak tau aja, ya
biasalah nunggu kaka aku”
“pulang bareng kita aja yuk, naik
angkot”
“gausah deh, aku nunggu kaka aku
aja”
“udah gapapa, nanti kaka kamu aku
sms biar gak usah jemput kamu. Bentar ya” cakka merogoh kantong mencari
handphonenya tapi handphonenya tidak ada dan cakka baru sadar kalau handphonenya
tertingaal di kelas.
“astaga.. handphone ketinggalan
di kelas, kalian tunggu disini sebentar ya” cakka buru-buru berlari menuju
kelas untuk mengambil handphone nya dan disinilah sekarang shilla dan alvin
hanya berdua. Keheningan tercipta selama kurang lebih 5 menit, tak ada satupun
dari mereka yang berani mengawali pembicaraan. Karena alvin tidak suka denan
keadaa seperti ini akhirnya alvin mengawali pembicaraan.
“emang rumah kamu dimana shil?”
tanya alvin memecah keheningan
“di kebon indah” jawab shilla
singkat
“oh, kenal dito gak?”
“dito anak pak dodo?” alvin hanya
mengangguk
“kenal banget, dia temen main
kaka aku. Sering banget main ke rumah, kamu kenal kak dito?” shilla balik
bertanya pada alvin
“aku juga kenal banget sama dia,
dia itu sepupu aku. Anaknya rajin, pinter, main basketnya juga jago” alvin dan
shilla kini larut dalam obrolan sampai akhirnya cakka datang dan mereka bertiga
pulang bersama.
oOo
Pagi ini jam pelajaran kelas shilla
adalah olahraga, kebetulan kelas ozy juga sedang jam olahraga dan guru yang
mengajar kelas shilla tidak masuk jadi kelas shilla dan ozy digabung untu
pelajaran olahraga hari ini. Disetiap kegiatan, sesekali ozy menghampiri
shilla, dia juga sangat perhatian pada ashilla apalagi pada saat shilla
kelelahan ozy memberikan minumannya pada shilla. Harusnya dengan sikap ozy yang
sangat perhatian padanya, shilla merasa senang tapi ini tidak, shilla justru
merasa sedih. Shilla merasa sedih karena dia merasa bersalah, mengapa dia masih
belum bisa mencintai ozy padahal selama pacaran ozy selalu perhatian padanya.
“zy, aku mau nanya sama kamu”
ucapa shilla, shilla dan ozy kini sedang dikantin karena olahraga telah selesai
“ya, mau nanya apa?” tanya ozy
yang kini sudah mengalihkan pandangannya menatap shilla
“mm.. kenapa kamu suka sama aku?”
ozy bingung dengan pertanyaan shilla, ozy lalu menghela nafasnya dan mulai
berbicara
“shilla.. kan aku udah bilang,
cinta itu gak butuh alasan” shilla diam, dia tidak puas dengan jawaban ozy
“kenapa?” tanya ozy
“aku gak puas sama jawaban kamu”
shilla kini cemberut
“hn.. yaudah, shilla.. aku suka
kamu itu karena kamu baik, periang dan aku suka senyum kamu” shilla kemudian
tersenyum mendengar jawaban dari ozy tapi kemudian senyuman itu berubah menjadi
kesedihan
“kamu kenapa lagi?” ozy kini
semakin bingung dengan sikap pacarnya ini
“zy, kamu bilang aku baik?” ozy
hanya mengangguk
“kamu salah zy, aku itu orang
yang jahat. Aku jahat sama kamu” butiran hangat itu akhirnya sedikit demi
sedikit berhasil mendarat di pipi mulus shilla. Ozy dengan lembut mengusap pipi
shilla.
“kenapa kamu ngomong kaya gitu
shilla?” tanya ozy dengan nada yang sangat lembut
“a-aku.. aku masih belum bisa
mencinta kamu zy” tangis shilla pun semakin deras namun ozy dengan penuh
perhatian mengusap kembali pipi shilla lembut
“aku
tau itu shilla”sejenak ozy terdiam lalu, sebenarnya dia sangat sedih mendengar
kata-kata itu keluar dari mulut shilla. Tapi ozy tidak bisa berbuat apa-apa
karena memang cinta itu tidak memaksa, dia lalu kembali membuka mulutnya
“shilla, yang namanya cinta itu tidak
memaksa, aku gak akan maksa kamu buat cinta sama aku. Aku Cuma mau kamu tau
kalo aku cinta sama kamu itu tulus dan sekarang aku serahin semuanya sama kamu.
Aku siap kok kalo kamu mau udahin hubungan kita” ozy kini menundukan kepalanya,
entah mengapa kata-kata itu muncul begitu saja dari mulut ozy.
“aku gak mau zy, tolong izinin
aku mencintai kamu. Tolong kamu bantu aku buat cinta sama kamu zy” ucap shilla
seraya menatap ozy penuh keinginan. Mendengar hal itu ozy tersenyum.
oOo
Hari-hari berikutnya shilla dan ozy
sering sekali bersama, setiap istirahat ozy selalu menyempatkan untuk ke kelas
shilla entah itu untuk mengajak shilla ke kantin, mengerjakan tugas bersama
ataupun hanya sekedar untuk melihat senyum shilla. Memang semenjak ozy menjadi
pacar shilla, banyak sekali perubahan yang terjadi pada ozy. Yang dulunya ozy
adalah seorang yang pecicilan, suka menjahili orang bahkan gurupun pernah ia
jahili sekarang tidak bahkan perubahan yang paling shilla sukai dari ozy adalah
ozy sekarang lebih rajin sholat. Siang itu shilla hendak ke mushola untuk
sholat dzuhur bersama ify, setelah sampai disana shilla senang karena melihat
ozy juga disana tapi shilla lebih senang karena disana juga ada alvin.
Sudah 2 bulan berlalu tapi entah
mengapa shilla merasa bahwa dia belum juga bisa mencintai ozy apalagi ketika
hendak pulang bersama ozy shilla melihat alvin dan ajeng sedang duduk berdua
dipinggir lapangan sambil berpegangan tangan. Ketika melihat itu tanpa disadari
air mata shilla menetes dan itu dilihat ozy, dengan segara ozy menggenggam
tangan shilla lalu menariknya pergi dari sana.
“shilla..” panggil ozy sembari
melepas genggamaannya dari tangan shilla lalu duduk di kursi panjang depan sekolah,
shilla tak menjawab ozy
“shilla, kamu masih suka alvin?”
pertanyaan ozy kini berhasil membuat shilla mendongakkan kepalanya dan menatap
ozy. Sementara ozy hanya tersenyum melihat ekspresi shilla.
“zy, maafin aku” shilla dan ozy
saling berpandangan, shilla merasa sangat bersalah pada ozy apalagi setelah
kejadian ini.
“shilla..
kamu gak salah, justru aku yang salah karena aku udah bikin kamu tersiksa sama
perasaan kamu sendiri. Aku udah bikin hati kamu maksa untuk cinta sama aku
padahal hati kamu nolak buat cinta sama aku. Aku gak mau shil kalo kamu itu
cinta sama aku karena unsur terpaksa. Ragamu emang selalu sama aku shil tapi
hati kamu gak” shilla menatap ozy, dia dapat melihat ada rasa kecewa dan sedih
yang sangat mendalam terpancar diwajah ozy.
“zy maafin aku, mungkin emang aku
sama kamu itu gak bisa jadi kita”
“iya, mungkin Tuhan punya jalan
yang yang buat aku sama kamu” ozy dan shilla kini saling menatap dan tesenyum.
Mereka memutuskan untuk putus secara baik-baik.
“tapi shill, aku punya permintaan
sama kamu” ucap ozy
“apa? Jangan yang aneh-aneh ya”
“iya, permintaan aku gampang kok.
Pertama, biarpun aku sama kamu gak
pacaran tapi aku tetep boleh jagain kamu. Kedua, aku gak mau liat kamu nangis
gara-gara cowo. Dan yang terakhir, izinin aku buat nganterin kamu pulang hari
ini”
“oke, tapi aku juga punya
permintaan sama kamu. Pertama, biarpun
aku sama kamu gak pacaran tapi kita tetep jadi teman baik. Kedua, aku mau kamu
tetep kaya gini jadi ozy yang baik dan rajin sholat. Terakhir, aku gak mau kamu
suka godain cewe-cewe”
“oke oke itu sih gampang, tapi
kalo yang terakhir liat nanti aja ya hahaha”
“ih dasar kamu.. yaudah pulang
yuk”
oOo
Keesokan
harinya shilla berangkat ke sekolah dengan bersemangat dan senyuman selalu
melekat diwajahnya.
“shilla” merasa ada yang
memanggil namanya, shilla menoleh kebelakang dan ternyata yang memanggilnya
adalah cakka. Shilla pun menghentikan langkahnya dan menunggu cakka yang sedang
berlari menghampirinya
“hey kka, tumben sendiri? Gak
bareng sama alvin?” tanya shilla pada cakka yang kini sudah berada
dihadapannya.
“alvin gak berangkat, dia abis
kecelakaan kemarin”
“hah? Kok bisa? Terus keadaannya
gimana sekarang?” tanya shilla yang terlihat sedikit panik.
“tulang kakinya ada sedikit yang
retak jadi alvin sekarang lagi dirawat dirumah sakit. nanti pulang sekolah aku
mau jenguk alvin, kamu mau ikut gak?” ajak cakk pada shilla
“pulang sekolah sekarang ya?
Yaah, kalo sekarang aku gak bisa ada ekskul” sebenarnya shilla ingin sekali
menjenguk alvin, dia sangat khawatir dengan keadaan alvin.
“oh yaudah gapapa”
“nanti besok deh aku jenguk
alvin”
“sipp, yaudah aku ke kelas duluan
ya” cakka lalu masuk ke dalam kelasnya begitu juga shilla.
Kegiatan
belajar hari ini telah selesai, setelah selesai ekskul shilla langsung bergegas
pulang, dia merasa sangat lelah hari ini. Shillapun lalu tidur sebentar untuk
mengistirahatkan tubuhnya, pukul 15.30 shilla bangun lalu mandi dan melaksanakan
kewajibannya yaitu sholat.
“shil, kamu udah selesai sholat?”
tanya kak goldi yang tiba-tiba kepalanya muncul dari balik pintu.
“udah kak, kenapa?”
“kakak mau pergi sebentar sama
dito, kamu mau ikut apa dirumah aja?” goldi kini sudah berada di kamar shilla
“emang kakak mau kemana?”
tanyanya lagi
“mau ke rumah sakit, jenguk alvin
sepupu dito?”
“alvin? sepupu bang dito? Aku mau
ikut kak” seru shilla seraya anak kecil
“yaudah cepetan siap-siap, kakak
tunggu didepan” goldi lalu keluar dari kamar shilla.
Goldi, shilla dan dito sudah berada
di rumah sakit, sekarang mereka sudah berada di kamar rawat alvin. dilihatnya
alvin yang sedang berbaring dengan kakinya yang dibalut perban, disebelahnya
ada wanita yang masih muda. Mungkin itu kakanya?
“eh dito, kapan dateng?” tanya
wanita itu.
“baru aja dateng kok put, oh iya
kenalin ini goldi temen gue dan ini shilla adiknya goldi” ucap dito memperkenal
goldi dan shilla.
“nah, goldi shilla kenalin ini
putri sepupu gue sama alvin”
“Oh ini yang namanya shilla?
Ternyata cantik ya orangnya” ucap putri, shilla hanya tersenyum begitu juga
alvin yang kini sedang memandang shilla.
“gimana keadaan lo vin?” tanya
dito
“ya bisa lo liat sendirilah
gimana keadaan gue sekarang” jawab alvin
“makanya kalo naik motor tuh
ati-ati”
“dit, anterin gue yuk. Gue mau
pulang dulu, mau ganti baju” ajak putri pada dito
“pantesan dari tadi bau gak enak
tuh ternyata bau lo? Hahaha” ucap dito yang membuat shilla,alvin dan goldi
tertawa.
“yaudah ayo cepetan, goldi sama
shilla tolong jagain alvin sebentar gapapa kan?” goldi dan shilla dengan senang
hati membantu, dito dan putripun lalu pergi dan tinggallah goldi, shilla dan
alvin yang ada diruangan. Tiba-tiba handphone goldi berbunyi.
“bentar ya, ada telpon” goldipun
keluar lalu mengangkat telponnya, shilla hendak mengikuti goldi tapi tangannya
ditahan oleh alvin.
“lo disini aja temenin gue” pinta
alvin lalu melepaskan tangan shilla. Shilla lalu duduk disofa, keheningan
melanda mereka berdua.
“kamu apa kabar shill?” tanya
alvin memecahkan keheningan.
“baik” jawab shilla singkat
“gimana hubungan kamu sama pacar
kamu ozy?”tanya alvin lagi
“pacar? Gak, aku sama ozy udah
gak pacaran lagi. Aku sama ozy udah mutusin buat temenan aja”
“kenapa? Padahal kalian berdua
keliatannya saling cinta” alvin mengerutkan keningnya, shilla hanya tersenyum
samar.
“apa yang kalian liat gak sama
seperti apa yang aku sama ozy rasain” ucap shilla, alvin menaikkan sebelah
alisnya. Dia tidak mengerti apa yang sedang shilla katakan itu. Tiba-tiba goldi
masuk.
“shill, kakak ada perlu sebentar.
Kamu disini sendirian gapapa kan?” tanya goldi. Shilla hanya mengangguk lalu
goldi pergi dari sana.
“mksudnya tadi apa shil?” alvin
kembali bertanya pada shilla
“Hm.. ozy emang sayang sama aku
tapi aku gak. Aku sayang sama orang lain, sebenernya aku udah berusaha buat
sayang sama ozy tapi tetep gak bisa. Orang yang aku sayang bukan ozy” shilla
menundukkan kepalanya.
“terus siapa orang yang kamu sayang?
Cakka?” ucap alvin asal
‘kamu orang yang aku sayang vin,
kamu orangnya’ batin shilla
“orang yang aku sayang udah punya
pacar” shilla kembali menundukkan kepalanya. Alvin sedih mendengar hal itu.
“kamu sendiri gimana hubungan
kamu sama pacar kamu ajeng?” kini giliran shilla yang bertanya
“gue sama ajeng juga udah putus”
jawab alvin singkat
“tapi kamu masih sayang kan sama
ajeng?” pertanyaan shilla kini seperti seorang polisi yang sedang mengintrogasi
tersangka
“gak” shilla menaikkan sebelah alisnya
mendengar jawaban alvin
“tapi kemarin aku liat kalian
pegangan tangan”
“kemarin ajeng mau pamit ke gue,
dia mau pinda ke luar kota” raut wajah alvin terlihat biasa saja sementara
shilla hanya menganggukkan kepalanya.
“oh, tapi kamu sama ajeng emang
bener balikan kan?” tanya shilla lagi
“iya, sebenernya sih gue udah gak
sayang sama ajeng soalnya dia udah selingkuh. Tapi waktu itu ajeng ngotot mau
balikan sama gue sampe nangis. Gue sebagai laki-laki gak suka liat cewe nangis
gara-gara gue apalagi sampe nyakitin hatinya jadi gue mutusin buat mau balikan
sama dia” jelas alvin
‘kamu gak mau liat cewe nangis
gara-gara kamu? Kamu gak mau nyakitin hati cewe? Tapi kamu udah bikin hati aku
nangis vin, kamu udah nyakitin aku. Kalo kamu tau aku kaya gitu, apa yang bakal
kamu lakuin vin?’batin shilla
“tapi dengan kamu membohongi
perasaan kamu, kamu membohongi ajeng dengan berpura-pura cinta sama dia, itu
tanpa kamu sadari udah nyakitin hati ajeng. Ajeng pasti sakit banget kalo tau
kamu Cuma pura-pura cinta sama dia” ucap shilla. Alvin menghembuskan nafasnya.
“Hm.. mau gimana lagi. Gue emang
udah gak sayang sama ajeng karena gue udah terlanjur sayang sama orang lain
tapi disisi lain gue gak mau liat ajeng nangis gara-gara gue” shilla kini menghampiri
alvin lalu dudk dikursi yang ada disebelah kasur.
“yaudah sekarang yang penting
ajeng jangan sampe tau kalo waktu itu kamu Cuma pura-pura sayang sama dia dan
buat orang yang kamu sayang sekarang semoga rasa sayang kamu itu terbalaskan.
Karena seperti lagu afgan kalo jodoh itu pasti bertemu” setelah ucapan terakhir
itu shilla tersenyum.
“dan aku harap jodoh aku itu kamu
shill” ucapan alvin itu seketika membuat senyuman shilla memudar, shilla kaget.
Benarkah alvin berkata seperti itu? Atau shilla yang salah dengar?
“orang yang aku sayang itu kamu
shill” kini shilla sudah yakin bahwa shilla tidak salah dengar, itu memang
ucapan alvin. alvin lalu memegang tangan shilla.
“shill, aku sayang sama kamu.
Would you be my girlfriend?” shilla diam, dia bingung harus menjawab apa.
Sebenarnya ingin sekali dia langsung menjawab ‘iya’ tapi hatinya belum teguh.
“kasih aku waktu vin” hanya
kata-kata itu yang keluar dari mulut shilla. Alvin melepas tangan shilla.
“oke, aku kasih kamu waktu sampai
aku sembuh” ucap alvin.
oOo
2 hari kemudian.....
Shilla sedang duduk diruang tv
bersama kak goldi dan ibunya.
“ma, minggu depan ada study tour
seluruh kelas XI. Shilla boleh ikut ya?” pinta shilla pada mamanya.
“kalo mama sih boleh-boleh aja asal
shilla bisa jaga diri” jawab mamanya yang masih asik menonton tv.
“jangan ma, shilla kan orangnya
gampang sakit” seru kak goldi
“kak goldi apa sih? Gak kok
shilla pasti bisa jaga kesehatan shilla”
“gak usah shilla” kak goldi tetap
melarang shilla untuk ikut. Shilla cemberut.
keesokan
harinya shilla masih saja ngotot untuk ikut study tour itu, dia merayu kak
goldi agar mengizinkannya tapi kak goldi tetap keras kepala tidak mengizinkan
shilla.
“fy, bantuin aku yuk ngomong sama
kak goldi biar aku boleh ikut study tour” pinta shilla pada ify.
“aduh shilla, hari ini aku gak
bisa. Dirumah ada acara keluarga, gimana kalo cakka aja? Diakan deket tuh sama
kak goldi?” saran ify. Pulang sekolah lalu shilla mencari cakka untuk meminta
bantuannya dan cakkapun mau membantunya. Cakka mencoba merayu kak goldi agar
mengizinkan shilla.
“ayolah kak izinin shilla ikut
ya?” cakka menaik turunkan alisnya.
“gak boleh, shilla itu orangnya
gampang sakit terus juga dia tuh kaya anak kecil yang harus dijagain” ucap kak
goldi masih sibuk mengerjakan tugasnya.
“shilla nanti banyak yang jagain
kok, ada aku, ify, alvin, ozy juga ada” ucap cakka
“ayolah kak, boleh ya. Lagian
Cuma kelas XI ini aja” shilla dan cakka terus merayu. Kak goldi lalu manarik
nafasnya panjang.
“yaudah. Tapi inget jaga
kesehatan” shilla senang sekali karena kak goldi sudah mengizinkan dia. Shilla
lalu memeluk cakka karena saking senangnya.
“kok yang dipeluk cakka?” ucap
kak goldi. Shilla lalu melepaskan pelukannya pada cakka lalu beralih memeluk
kak goldi.
“makasih ya kak, kakak emang
kakak shilla yang paling baik :* :*” shilla mencium pipi kanan dan kiri kak goldi layaknya anak kecil.
“yaudah aku pulang dulu ya” pamit
cakka
***
“gue udah nembak shilla kka”
‘hah? Kapan?”cakka kaget
mendengar ucapan alvin.
“5 hari yang lalu waktu shilla
jenguk gue”
“terus shilla jawab apa? Jangan
bilang lo ditolak shilla? Ah dari mimik muka lo kayanya shilla beneran nolak lo
deh” ucap cakka
“eh sembarangan lo kalo ngomong,
shilla belum jawab. Dia jawab kalo nanti gue udah sembuh dan sekarangkan gue
udah sembuh, besok gue mau minta jawaban dari shilla”
“kasiaan belum dapet jawaban, gue
dong udah dapet peluk dari shilla” cakka memeluk guling yang ada ditangannya.
“asli lo? Wah lo gitu kka, main
belakang lo. Mentang-mentang gue lagi sakit lo kaya gitu” alvin cemberut.
“hahaha.. tenang vin, shilla
meluk gue karena dia seneng kok udah diizinin sama kak goldi buat ikut study
tour. Lagian shilla meluk gue Cuma bentar kok, kak goldi tuh yang dipeluk
shilla sampe dicium segala”
“yaiyalah kak goldikan kakanya
dasar cicak gilaaa” alvin melempar bantal ke arah cakka dan tepat mengenai
kepala cakka dan alhasil rabut cakkka berantakan, cakka tidak terima, dia lalu
membalas melempar bantal kearah alvin dan terjadilah adu lempar bantal.
oOo
Pagi
harinya disekolah, shilla menemui alvin yang kini sudah menunggunya dihalaman
belakang sekolah. Alvin menagih jawaban dari shilla, alvin berharap shilla mau
menerimannya menjadi pacarnya dan ternyata benar, shilla menerim alvin dan pada
hari itu juga shilla dan alvin sudah resmi menjadi sepasang kekasih. Shillapun
tidak khawatir tentang cintanya yang bertepuk sebelah tangan.
“sejak kapan kamu suka sama aku?”
tanya shilla
“entahlah, rasa suka aku ke kamu
dateng gitu aja tanpa permisi” jawab alvin. shilla sedikit tertawa mendengar
jawaban dari alvin. shilla masih canggung menghadapi alvin wajar saja shilla
memang gadis pemalu apalagi pada alvin yang memang adalah laki-laki yang shilla
suka sejak dulu.
“dih kok ketawa? Aku lucu ya?”
alvin mengubah posisinya menghadap shilla. Shilla menundukkan kepalanya.
“kenapa nunduk? Kok kamu jadi
malu-malu gitu? Liat aku dong” alvin memegang dagu shilla agar menatapnya,
terlihat pipi shilla yang merona. Alvin tersenyum melihat tingkah shilla yang
grogi itu.
“kamu inget gak waktu kita ketemu
didepan uks?” alvin kini kembali ke posisi semula begitu juga shilla yang kini
suda tidak merasa canggung lagi.
“iya inget, waktu aku lagi sama
cakka kan? Kamu dateng ngagetin cakka terus cakka nyuruh kamu bantuin dia bawa
buku, terus aku nanya sama kamu, kamu jawab tapi gak nengok ke aku sama sekali”
jawab shilla
“hahaha.. maaf kalo soal itu
emang aku grogi liat kamu”
“iya gapapa”
“oh iya, study tour kamu ikut kan
shill?”
“iya ikut, untung aja waktu itu
cakka mau bantuin aku buat ngomong sama kak goldi. Kalo gak? Mungkin aku gak
bakal ikut study tour deh” shilla tertawa sendiri membayangkan apa yang
dilakukan cakka dan shilla untun merayu kak goldi agar shilla diizinkan ikut
study tour
“sampe kamu meluk cakka itu ya?”
tawa shilla meredam ketika mendengar ucapan alvin itu.
“kalo soal peluk itu, soalnya aku
saking senengnya jadi meluk cakka” shilla kembali menundukkan kepalanya.
“gapapa kok shilla, yang penting
kan kamu sekarang udah jadi milik aku” shilla lalu kembali tersenyum.
“yaudah, udah bel. Aku masuk dulu
ya, kamu juga masuk” shilla berdiri dan hendak melangkahkan kakinya tapi
langkahnya terhenti karena tangannya ditahan oleh alvin.
“ i love you shill” shilla hanya
tersenyum lalu pergi meningglkan alvin.
***
‘Shilla...” shilla yang baru saja
keluar dari kelas mengarahkan pandangannya pada ozy orang yang memanggilnya
tadi.
“eh zy, ada apa?” tanya shilla.
“gak kok, Cuma mau nanya sama
kamu. Kamu nanti tour ikut gak?” tanya ozy
“iya ikut, kamu juga ikut kan?”
“pasti ikut dong, kamu ikut aku
juga pasti ikut”
“ozyy...” shilla tidak suka kaau
ozy ikut karena dia
“iya iya, aku ikut karena pengen
aja kok”
“yaudah, aku mau ke kelas ify
dulu ya”
“eh mau ke kelas ak1 ya? Yuk, aku
juga mau ke deva” ucap ozy mengikuti shilla
“haha,, kalian tuh kaya sandal ya
dari kelas sepuluh berduaan aja” ledek shilla
“emang kamu sama ify gak?” ledek
ozy tak mau kalah. Ditengah lapangan, langkah shilla terhenti karena lengan
bajunya ditahan oleh seseorang, siapa lagi kalau bukan cakka.
“apa sih kka?” tanya shilla, ozy
lalu memutuskan untuk pergi duluan meninggalkan shilla dan cakka ditengan
lapangan.
“kenapa kamu gak bilang kalo udah
jadian sama alvin?” cakka melipat kedua tangannya dan menunjukkan raut wajah
yang marah.
“hahaha.. kamu kaya anak kecil
deh, ini juga tadi aku mau bilang sama kamu abis aku bilang sama ify”
“sini minta PJ” cakka menyodorkan
tangannya pada shilla
“dih masih musim aja minta PJ,
minta tuh sama tembok” shilla menepuk tangan cakka lalu lari meninggalkan cakka
sendirian ditengah lapangan. Cakka mengejar shilla dan terjadilah aksi
kejar-kejaran antara shilla dan cakka yang membuat siswa dan siswi disekolah
melihat aksi mereka itu.
Beberapa hari kemudian...
Seluruh kelas XI sudah
bersiap-siap untuk pergi study tour, setelah selesai berdoa mereka semua masuk
kedalam bus masing-masing. Pembagian bus diatur sesuai kejuruan dan tidak boleh
ada yang protes. Shilla duduk bersama ify di bus nomer 2 dibelakang mereka ada
sandal jepit ozy dan deva. Sedangkan alvin cakka dibus nomer 10. Sepanjang
perjalanan shilla, ify, ozy dan deva saling bercanda. Sekitar 5 jam perjalanan,
mereka telah sampai ditempat tujuan, semuanya pun turun dari bus tidak
terkecuali dengan shilla, ify dan sandal jepit. Mereka terlihat sangat
antusias.
“shilla.. ify.. ozy.. deva..”
terlihat cakka dan alvin yang menghampiri mereka.
“hello bro..” sapa deva
“dev, si keke digodain cowo tuh” ucap cakka yang membuat deva segera berlari
menghampiri keke,
alvin menggelelng-gelenggkan
kepalanya karena dia tau cakka Cuma bohong, alvin lalu mendekati shilla lalu
menggandeng tangannya dan pergi berdua tapi tetap dalam pengawasan guru.
*Selesai*
Terimakasih buat yang mau baca :)