Sabtu, 01 Agustus 2015

Penyemangatku (Dulu)



Penyemangatku (Dulu)

Hy guys...
Aku disini ingin menceritakan tentang seorang penyemangat, Apakah kalian memiliki seorang penyemangat? Pasti kalian punya dong  J menurutku seorang penyemangat itu sangat dibutuhkan karena dengan adanya dia penyemangat apapun yang kita lakukan terasa sangat menyenangkan. Setujukah kalian? Ah mungkin sebagian besar dari kalian tidak sependapat dengan definisiku mengenai seorang penyemangat tapi memang pendapat orang berbeda beda. Kali ini aku ingin membagi ceritaku tentang dia penyemangatku yang membuat aku senang melakukan kegiatan apapun tapi entah hal itu bisa terus terjadi atau tidak sampai sekarang? mari baca ceritaku kawan J
***
Ketika umurku 15 tahun aku baru mengenal yang namanya cinta dan cinta itu baru aku lihat dan rasakan padanya, entah ini bisa dinamakan cinta atau bukan tapi ketika melihatnya jantungku berdetak begitu cepat. Aku mengenal dia. Ah bukan lebih tepatnya aku tau dia tapi dia tak tau aku. Miris bukan? Ketika kamu mengagumi seseorang pasti kamu sangat senang jika seorang yang kamu kagumi itu dapat mengetahui atau melihat keberadaanmu? Tapi aku berbeda, aku mengaguminya tapi dia tak tau tau itu.
Suatu hari aku diam diam mengambil nomer telpon dia –penyemangatku– pada handphone temanku, kebetulan teman sebangku aku cukup dekat dengan dia –penyemangatku– . beberapa hari aku mengirimi dia pesan hanya sebatas untuk mengingatkannya sholat, tak ada balasan darinya itu sudah biasa. Sampai suatu hari aku mengirim sebuah pesan kembali padanya namun kali ini pesanku cukup panjang dan pada saat itu pesanku dibalasnya, itu pertama kalinya aku mendapat balasan darinya. Semenjak itu dia selalu membalas pesanku, dia selalu bertanya “siapa namamu?” pada waktu itu aku takut memberitahukan identitasku padanya, aku takut jika dia mengetahui siapa aku, dia tidak akan lagi membalas pesanku. Lalu ketika dia bertanya aku selalu menjawab “Aku hamba Allah”. Saat itu mungkin aku bisa disebut secret admirer karena di sekolah aku hanya bisa melihatnya dari jauh. Suatu ketika aku sakit, tiga hari aku tak lagi mengiriminya pesan, tak lagi mengingatkan dia sholat. Aku sempat berpikir. Apakah dia akan merasa kehilanganku? Bodoh! Mana mungkin dia kehilanganku? Siapa aku? Hanya sebatas pengagum rahasia pengecut yang tak berani memberitahukan identitasku padanya. Seminggu berlalu akhirnya aku sembuh, aku membuka handphoneku begitu banyak pesan masuk yang berisi doa dari teman-temanku agar aku cepat sembuh dan aku kaget ketika melihat beberapa pesan dari dia –penyemangatku– yang mengingatkan aku untuk sholat. Beberapa pesan darinya aku buka dan tepat ketika pesan terakhir aku sangat kaget, dia bertanya “kamu kemana? Kenapa tak lagi mengingatkanku untuk sholat?” seketika sudut bibirku terangkat. Benarkah dia merasa kehilanganku?
Waktu berlalu begitu cepat, setelah beberapa kali dia selalu bertanya padaku “siapa namamu?” akupun bosan, aku lalu memberanikan diri memberitahukan identitasku. Aku takut tapi ternyata apa yang aku pikirkan tidak seperti apa yang terjadi sekarang, dia ternyata tau aku, dia mengenalku. Entah itu Cuma kebetulan atau bukan yang pasti aku sangat senang.
“Bisakah kita bertemu besok?” pertanyaan itu membuatku gugup. Jujur saja aku takut tapi temanku bilang “jangan takut, sampai kapan kamu mau bersembunyi? Tunjukkan jati dirimu padanya. Aku akan menemanimu menemuinya” akhirnya aku dan dia bertemu dengan ditemani temanku. Pertama kali bertemu dengannya aku dan dia sama sama diam, bingung. Beruntungnya aku membawa temanku itu, dia memecahkan keheningan diantara kami dan akhirnya aku dan dia serta temanku itu saling bercanda.
Setelah dia mengenalku, aku merasa dia lebih perhatian padaku. Aku dan dia selalu saling mengingatkan untuk sholat. Hari hariku saat itu rasanya lebih indah, aku selalu tersenyum dan bersemangat melakukan setiap kegiatan karena dia selalu berkata “tersenyumlah, aku suka melihat senyummu”. Mungkin menurut kalian aku lebay tapi memang begitulah aku, karena itu adalah kesan pertama aku menyukai seorang laki-laki. Ketika aku dan dia berpapasan dia selalu menyapaku, menunjukkan senyum terbaiknya begitu juga denganku. Setiap hari kamu saling mengirim pesan namun kali ini ada yang berbeda, dia memanggilku dengan namaku namun diakhirnya namaku dia memberikan kata ‘ku’. Apa maksudnya? Kata ‘ku’ adalah kata yang menunjukkan kepemilikan. Apakah dia bermaksud menjadikanku sebagai miliknya? Ah aku bingung. Suatu hari dia terplih menjadi calon Ketua Osis di sekolah, aku ikut senang mendengarnya. Sebenarnya dari dulu dia –penyemangatku– memiliki banyak pengagum dan beberapa dari pengagum itu ada di kelasku, aku tau itu dari dulu bahkan sejak aku mengaguminya juga. Akhirnya dia terpilih menjadi ketua osis, aku ikut senang dengan itu tapi semenjak dia menjabat sebagai ketua osis dia banyak berubah, tak lagi mengirimku pesan bahkan ketika berpapasan dia tak menyapaku. Awalnya aku berpikir mungkin dia sedang sibuk atau dia tidak melihatku ketika berpapasan tapi beberapa minggu kemudian aku mendengar dia sudah memiliki kakasih salah satu dari anggota osis. Pikiranku saat itu sudah berubah ternyata dia memang menjauhiku.
Dia adalah penyemangatku (Dulu)
Ini adalah kisahku J kisahku tentang dia yang dulu pernah menjadi penyemangatku J

Kamis, 12 Februari 2015



Cinta jangan sembunyi


Judul              : Cinta jangan sembunyi
Genre             : Romance
Reted              : Remaja
Author           : Leony Agustin ( @leontin_ )


Notes               : Cerita ini terinspirasi dari lagu Seventeen yang berjudul ‘Cinta jangan sembunyi’. I hope you like this guys J


***
“Apa? Pemilihan Osis? Gak.. aku gak mau ikut!“
“Yaah.. ayo dong shil, Cuma nyoba aja apa salahnya sih“
“Ify.. kalo aku bilang gak mau ya gak mau, lagian aku gak tertarik sama yang namanya Osis. Kalo kamu mau ikutan tinggal ikutan aja“
“Ayolah shilla.. kamu ikut ya.. pliiiss“
            Sedari tadi ify tak henti-hentinya mengajak shilla untuk mengikuti pemilihan Osis tapi sedari tadi pula shilla selalu menolak ajakan ify itu. Shilla memang tidak tertarik dengan yang namanya Osis karena menurutnya seorang osis itu harus rajin, selalu datang pagi-pagi, berpakaian rapih, harus tegas dan satu lagi yang paling penting harus ada niat dari hati. tapi shilla? Dia paling tidak suka berangkat pagi-pagi, dia lebih suka 5 menit sebelum bel dia datang disekolah. Berpakaian rapih? Shilla memang selalu berpakaian rapih tapi jika sedang terburu-buru pasti ada saja benda yang ketinggalan dirumah entah itu dasi ataupun nametag. Harus tegas? Menurut teman-temannya shilla itu tegas, apalagi jika sedang kerja kelompok, ada salah satu temannya yang bercandapun pasti akan dimarahi shilla dan alhasil temannya itu langsung diam. Tapi karena tidak tertarik dan shilla terus menolak ajakan ify, akhirnya ifypun mengikuti pemilihan Osis itu sendiri. Shilla lebih tertarik pada ekstrakulikuler PMR, tau kan PMR? Palang Merah Remaja, ekstrakulikuler yang lebih dominan ke masalah kesehatan. Shilla lebih suka ekstrakulikuler ini karena dia senang membantu orang sakit dan dia ingin membanggakan Almarhum ayahnya yang ingin sekali agar Shilla menjadi seorang Dokter.
“yaudah deh, awas loh kalo nyesel gak ikutan”
“gak”
***
            Matematika? Musuh bagi pelajar yang tidak suka pelajaran ini. Tidak terkecuali dengan 2 gadis yang kini sedang berkonsentrasi mencoba mencerna setiap rumus yang diberikan ibu ririn, tapi dari sekian banyak rumus yang diberikan sang guru, mereka hanya ingat rumus tentang statistika .
“sekarang siapa yang masih ingat rumus mencari rata-rata?”tanya ibu ririn, shilla mengangkat tangannya lalu menjawab pertanyaan dari guru tersebut.
“Apa rumusnya shilla?”
“Mmm... datum1+datum2+datum3+...+datumn dibagi banyaknya datum, bu”
“Bagus, sekarang siapa yang masih ingat rumus mencari Modus”sesaat kelas menjadi hening, tiba-tiba ada seorang laki-laki yang mengangkat tangannya yang ternyata adalah Ozy.
“ya ozy?”
“Rumus modus kan bu?”
“iya ozy”
“Oke yang pertama liat dia, terus dekati dia, minta nomernya terus smsan deh haha”mendengar jawaban dari ozy, sang guru hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sementara semua murid tertawa terbahak-bahak.
“itu sih Rumus modusnya kamu buat shilla zy” celetuk deva teman sebangku ozy yang kemudian mendapat hadiah toyoran dikepalanya dari ozy.
“sudah sudah bercandanya, sekarang kerjakan halaman 83 sampai 85. Dikumpulkan ya”
“yah ibu, kok banyak banget sih” keluh ify.
Memang begitulah ibu ririn, dia memang guru yang baik. Dalam belajarpun ibu ririn tidak mengharuskan murid-muridnya untuk terus menerus serius dalam pelajarannya tapi sekalinya dia memberi tugas, pasti banyak dan harus dikumpulkan dan mau tidak mau semua muridnya harus bekerja keras mengerjakan semua soal-soal itu. Bel istirahat berbunyi, Shilla dan ify telah selesai dengan tugas yang diberikan ibu ririn walaupun entah benar atau salah soal yang mereka kerjakan itu, mereka pun langsung bergegas keluar dari kelas karena menurut mereka berlama-lama dikelas itu sangat membosankan .
“ kantin yuk shill “ ajak ify pada shilla. Belum shilla jawab tapi ify sudah menarik tangannya dan alhasil ketika ingin belok menuju kantin, shilla tanpa sengaja menabrak seorang laki-laki jangkung.
“ Eh maaf gak sengaja “ shilla membungkukan badannya untuk meminta maaf dan sekilas shilla melihat nametag laki-laki itu yang bertuliskan “Cakka Nuraga” sementara laki-laki itu hanya tersenyum tanda bahwa dia tidak apa-apa. Laki-laki itu lalu pergi diikuti temannya sementara shilla dan ify kembali menuju kantin.
“ Aduh ify kamu bikin malu aja, gimana kalo tadi dia marah? “ omel shilla pada ify sembari menaruh makanan dan minuman yang tadi mereka pesan diatas meja.
“ Maaf deh shil, abis aku udah laper banget sih.. hehe “ jawab ify dibarengi dengan cengiran kudanya
“ yaudah lain kali aku gak mau kaya gitu lagi ya “
“ Emang kenapa sih shill? Lagian kamu tau gak? Cowo yang kamu tabrak itu Cakka Nuraga si cowo kece kembaran JB “
“ uhuk....uhuk..”
“ Eh shill kamu kenapa?”
“ kamu tadi bilang apa? Kembaran JB? “
“ iya “ mendengar ucapan ify tadi shilla hanya tertawa
“ hahahaha .. “
***
Pagi ini shilla sudah siap untuk pergi ke sekolah, dengan pakaian yang rapih tak lupa memakai dasi dan name tag yang menempel dibagian kanan seragamnya, sepatu yang bersih dan rambut yang dibiarkannya tergerai. Hari ini seperti biasa, shilla berangkat dengan kakaknya Goldi.
“Ayo kak kita berangkat” shilla dan goldi berangkat menggunakan caviga merah milik goldi, walaupun sekolah mereka beda tapi mereka selalu berangkat bersama.
“Shil, hari ini kamu pulang naik angkot gapapa ya? Soalnya kakak ada rapat Osis pasti pulangnya sore”
“yaudah gapapa, tapi kayanya shilla juga pulang sore deh kak, soalnya ada latihan PMR dulu”
“Gitu ya? Yaudah kamu nanti sms kakak aja kalo udah selesai latihan, nanti kalo kakak udah selesai rapat langsung jemput kamu”
“oke deh, yaudah shilla masuk dulu ya, Assalamu’alaikum” shilla mencium tangan kakaknya itu lalu masuk kedalam sekolahnya.
Untuk menuju ke kelasnya shilla harus melewati lapangan yang kini sedang digunakan anak kelas XII-akuntansi2 untuk bermain futsal, disana ada kak iyel. Kak iyel memang keren, jadi jangan heran kalau banyak anak kelas X yang suka sama dia. Tapi, jangan berharap banyak sama dia soalnya kak iyel udah punya cewe namanya kak Zahra. Orangnya cantik banget, terus ramah lagi. Kak zahra ini kelas XII Administrasi perkantoran 1, jadi wajarlah kalo kak zahra Orangnya cantik banget, cocok banget deh sama kak iyel, kak iyelnya cakep kak zahranya cantik.
Setelah melewati lapangan, kelas XII dan kelas XI, shilla akhirnya sampai dikelasnya yaitu kelas X-akuntansi2. Ketika masuk kedalam kelas dan hendak duduk dibangkunya, hampir saja gendang telinga shilla pecah karena teriakan sahabatnya ify.
“ SHILLA........ “ teriak ify ketika shilla baru saja ingin duduk dibangkunya
“ Aduh ify, aku baru dateng bukannya disambut dengan baik malah dikasih suara kamu yang super kenceng itu “ protes shilla ketika dirinya sudah duduk dan menaruh tasnya dimeja
“ shilla aku seneng banget “
“ seneng kenapa? “
“ Aku ... diterima jadi Osis “
“ iya aku udah tau tadi aku liat kok di mading, selamet ya fy, aku ikut seneng “
“makasih shilla”
“iya, ohiya? Kelas X yang diterima berapa orang?”
“ Mmm... 10 orang kayanya, cewe 6 cowo 4, aku, indah, sonya, dinda, putri, Alvin, rio, rendy sama siapa lagi ya? Gak tau deh, pokoknya yang penting aku diterima, harusnya kamu juga ikutan shil. Aku jamin deh kalo kamu ikut pasti diterima, kamu kan orangnya tegas tuh jadi kalo misalkan ada murid yang malas atau apa kek pasti dimarahin sama kamu langsung diem deh. Jadi nanti murid-murid disini bakalan rajin semua gara-gara takut sama kamu “ ucap ify dengan diakhiri tawanya yang menurutnya merdu . tapi tak ada respon dari shilla.
“ shill, kamu dengerin aku gak sih? “
“ .... “
“ shilla... ih nyebelin deh dari tadi aku ngomong panjang kali lebar sampe luas gak dengerin “
“eh? Aduh ify iya aku denger kok “
Jam pelajaran sudah dimulai sekitar 1 jam yang lalu tapi belum ada satupun guru yang masuk ke kelas X-akuntansi2 karena semua guru sedang rapat, shilla kini duduk sendirian dibangkunya lalu dia memutuskan untuk pergi keluar kelas, entah kemana tujuannya shilla terus berjalan menyusuri koridor sampai akhirnya dia merasa menabrak seseorang.
“Aduh maaf gak sengaja” ucap shilla sembari membantu orang tersebut mengambil bukunya yang berserakan dilantai
“iya gapapa” jawab orang tersebut sembari tersenyum manis pada shilla, shilla kaget ternyata orang yang ia tabrak sekarang adalah orang yang sama yang ia tabrak kemaren dikantin yaitu Cakka Nuraga
“Maaf banget ya tadi aku jalan gak hati-hati”shilla sedari tadi meminta maaf pada cakka, ia merasa sangat bersalah dan sangat malu karena sudah dua kali menabrak orang yang sama.
“iya gapapa, lain kali hati-hati ya. Kalo jalan jangan liat kebelakang, masih mending kamu tadi Cuma nabrak gue, kalo nabrak guru gimana?”
“haha jangan sampelah, nabrak kamu aja udah malu gimana nanti nabrak guru? Mungkin nanti aku kesekolah bakalan pake helm deh” jawab shilla, cakka tertawa mendengar jawaban dari shilla.
“Emang kamu mau kemana?” tanya cakka
“tadinya sih pengen jalan-jalan aja, tapi ke kelas aja deh dari pada nanti aku nabrakin orang mulu” jawab shilla sekenanya. Cakka kembali tertawa.
“sini aku bantu, keliatannya berat banget” cakka memberikan sebagian buku pada shilla. Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundak cakka.
“hey kka”
“eh vin, ngagetin aja. Udah selesai kumpul osisnya?”tanya cakka pada temannya alvin, alvin hanya mengangguk.
“yaudah bantuin gue bawa buku-buku ini ke kelas”
“sini”
“eh bukan buku yang di gue, tapi yang di cewe itu tuh” cakka menunjuk shilla dengan dagunya, alvin lalu mengambil buku-buku yang ada ditangan shilla.
“kamu anak osis?”tanya shilla pada alvin, alvin hanya mengangguk tanpa melihat shilla sedikitpun.
“kenal ify?” alvin kembali mengangguk, dia sama sekali tidak menatap shilla sedikitpun, ia justru sibuk membenarkan buku-buku yang ada ditangannya. sesaat mereka bertiga saling diam tak ada satupun yang berbicara, yang terdengar hanya suara debu yang terbang terbawa oleh angin. Karena merasa canggung shilla lalu memutuskan untuk pergi.
“Mmm... aku ke kelas duluan yah” pamit shilla pada cakka dan alvin. Tapi sebelum shilla pergi cakka menahan shilla dengan memegang ujung lengan baju shilla.
“eh bentar, nama kamu siapa?”
“Aku shilla”
“Oh, gue cakka dia alvin” shilla tersenyum lalu dia melangkahkan kakinya untuk pergi dari sana dan kembali ke kelasnya.
***
Kak goldi kini sudah berada didepan gerbang sekolah shilla, seperti biasa setiap hari kak goldi pasti akan menjemput shilla entah itu sekolah ataupun pergi ke rumah teman. Setelah ayahnya meninggal memang kak goldi kini sedikit over menjaga shilla karena dia mendapat amanah dari ayahnya agar menjaga shilla dan ibunya, shilla tidak keberatan dengan sikap kak goldi justru dia senang karena dengan begitu shilla bisa hemat ongkos dan dia sangat yakin jika kakaknya itu sangat menyayangi dia dan ibunya. Setelah tiba dirumah pun seperti biasa shilla dan kak goldi menemui ibu mereka dan menceritakan kegiatan mereka hari ini.
“yasudah sekarang kalian mandi lalu makan, bunda sudah siapkan makanan buat kalian dimeja” ibu mereka memang sangat baik dan penyayang, oleh karena itu shilla dan kak goldi tidak pernah membantah perintah ibunya ‘mungkin’.
Malam harinya shilla dan kak goldi sedang belajar bersama dikamar kak goldi, seperti biasa jika shilla tidak mengerti soal yang diberikan ibu guru dia pasti akan bertanya pada kak goldi dan kak goldipun tidak keberatan untuk mengajarkan shilla sampai bisa. Kak goldi ini bisa dibilang pintar dalam pelajaran matematika tapi bukan termasuk orang-orang yang selalu mendapat penghargaan dalam pelajaran matematika, kak goldi hanya sekedar bisa dan dia memanfaatkan itu untuk mengajari adiknya shilla yang memang ‘kurang’ pandai dalam pelajaran matematika. Shilla memang kurang pandai dalam pelajaran matematika tapi dia tidak pernah putus asa belajar agar dia bisa.
***
Kegiatan belajar mengajar hari ini telah selesai, shilla kini tengah duduk dipinggir lapangan menunggu kak goldi menjemput dia. Biasanya shilla menunggu ditemani ify tapi ify sekarang sedang kumpul Osis jadi shilla harus menunggu kak goldi sendirian, akhir-akhir ini semenjak ify menjadi salah satu anggota osis shilla dan ify memang jarang sekali bersama tapi shilla bisa mengerti dengan kesibukan sahabatnya itu. Shilla kini sedang melihat orang-orang yang sedang latihan basket, disana ada cakka yang mungkin ikut ekstrakulikuler basket. Tiba-tiba cakka mendekati shilla.
“hey” cakka duduk disamping shilla lalu meminum air mineral yang ia bawa.
“hey”
“sendirian aja?”
“iya, biasanya sih berdua sama ify tapi sekarang ify lagi sibuk sama urusan Osis jadi yaudah deh aku sendirian”
“Hn.. Alvin juga akhir-akhir ini sibuk  banget sama urusan Osis sampe sampe dia jarang latian basket”
“bukannya Alvin ikut ekstrakulikuler paskibra?”
“ya dia emang ikut ekskul paskibra, basket juga” shilla hanya menganggukkan kepalanya. Suasana hening sejenak.
“lo gak pulang?” tanya cakka memecah keheningan.
“pulang kok, ini lagi nunggu jemputan”
“oh, dijemput pacarnya ya?”
“haha.. ya gak lah, dijemput kakak” handpone shilla tia-tiba berbunyi dan ternyata kak goldi sudah ada didepan gerbang.
“udah dulu ya kakak aku udah jemput”
“eh bentar shil” seperti biasa cakka menahan shilla dengan memegang ujung lengan baju shilla
“boleh minta nomer hp?” setelah memberikan nomer handphone nya pada cakka, shilla tersenyum dan pergi.
***
Alvin sedang bermain basket dirumah cakka, secara berturut-turut bola basket itu dimasukkannya dalam ring. Alvin memang suka bermain basket tapi dia  tidak terlalu ahli dalam olahraga ini, cakka lah yang ahli dalam olahraga ini bahkan ketika smp cakka adalah kapten tim basket disekolahnya. Sekarang cakka terlihat sedang menelpon seseorang, wajahnya terlihat malas dan nada bicaranyapun terdengar sedang menolak.
“siapa kka?” tanya alvin pada cakka yang kini ikut bermain basket dengan alvin
“biasa pacar gue”
“siapa?oik?”
“iyalah, pacar gue kan cuma oik”
“terus kenapa tadi muka lo keliatannya males kaya gitu?”
“oik ngajakin jalan”
“terus? lo nolak?”
“iyalah, gak tau kenapa nih ya akhir-akhir ini oik tuh sering banget ngajakin jalan padahal semenjak gue sama oik pacaran, dari Smp oik tuh gak pernah ngajakin gue jalan paling gue yang ngajakin”
“mungkin doi pengen lebih sering sama lo, kka”
“ya tapi gak jalan tiap hari juga dong”
“terserah lo deh, gue gak mau ikut campur urusan lo”
“hn.. lo sendiri gimana sama si doi?”
“siapa?”
“si ajeng”
“eh kemana aja lo? Gue sama dia udah putus dari dulu kali”
“hah? Jadi gosip kalo lo sama ajeng putus tuh beneran?”
“ya gitu lah”
“yang sabar ya bro, nanti juga ada kok cewe yang demen sama lo”
“thanks bro”
“eh bentar ya” cakka meninggalkan alvin lalu mengeluarkan lagi handphone nya dan menelpon seseorang. Setelah selesai menelpon cakkapun kembali menghampiri alvin.
“nelpon siapa lo?”
“shilla”
***
            Shilla dan cakka semakin hari semakin dekat apalagi setelah kematian pacar cakka ‘oik’, oik meninggal karena tertabrak mobil saat pulang dari rumah temannya dan itu sehari setelah cakka dan oik pergi bersama. Saat cakka terpuruk karena kepergian oik, shilla selalu ada disamping cakka untuk membuat cakka tersenyum dan kembali bersemangat dan itu berhasil. Kedekatan shilla dan cakka membuat teman-teman mereka berfikir kalau shilla dan cakka itu pacaran bahkan alvinpun berfikir seperti itu sampai suatu hari alvin dan cakka mengobrol.
“lo sama shilla pacaran?” tanya alvin tiba-tiba
“hah? Kok lo bisa ngomong kaya gitu?”
“semua sekolah juga udah tau kali”
“tau apa? Gue pacaran sama shilla? Hahaha”
“kok lo malah ketawa sih?”
“hahaha... nih dengerin ya alvin jonathan, gue sama shilla itu gak pacaran, gue sama shilla Cuma temenan. Lo tau sendirikan itu?”
“ya tapi kalian tuh kaya orang pacaran, berangkat sekolah bareng, ke kantin bareng sampe pulang juga bareng. Apa coba kalo gak pacaran?”
“vin dengerin ya, gue sama shilla itu nasibnya sama. Sama-sama dicuekin sahabatnya karena urusan osis, jadi yaudah setiap istirahat kita bareng dari pada cape nungguin sahabat kita”
“Hn.. ya mau gimana lagi kka, akhir-akhir ini osis lagi banyak acara jadi sorry banget kalo gue jarang bareng lo”
“gue bisa ngerti kok vin, lo emang lagi sibuk. Sebenernya gue kesepian gak ada lo vin makanya gue sekarang lebih sering sama shilla biar shilla juga gak kesepian. Lagian ternyata shilla itu adiknya kak goldi kakak kelas gue dulu waktu smp. Jadi dia ngijinin gue buat berangkat sama pulang bareng shilla”
“oh gitu? Makin gampang dong lo buat dapetin shilla”
“ngomong apa sih lo vin? Di bilang gue sama shilla Cuma temenan. Jangan-jangan lo lagi yang suka sama shilla” cakka kini menggoda alvin, alvin hanya terdiam,memang dia suka pada shilla sebelum cakka mengenal shilla.
“iya kka” cakka kaget mendengar jawaban alvin, sebenarnya cakka hanya bercanda menanyakan itu pada alvin tapi ternyata alvin benar suka pada shilla.
“hah? Sejak kapan lo suka sama shilla vin? Kok lo gak pernah cerita sama gue kalo lo suka sama shilla?” perntanyaan yang sudah alvin duga itu akhirnya muncul dari mulut sahabatnya itu.

#flashback on
“alvin tolong kamu bawakan buku-buku ini ke meja ibu” alvin segera membawa buku-buku itu kekantor, langkahnya sangat pelan karena ia tak mau jalan beriringan dengan ibu ati karena jika ia beriringan dengan ibu ati maka mereka akan terlihat seperti angka sepuluh, alvin senyum-senyum sendiri membayangkannya dan tiba-tiba saja ada seseorang yang entah disengaja atu tidak menabrak alvin sehingga buku-buku yang dibawa alvin jatuh berserakan dilantai dan ternyata yang menabrak alvin adalah shilla.
“aduh..maaf ya tadi aku lagi buru-buru”shilla membantu alvin membereskan bukunya.
“iya gapapa, lain kali ati-ati ya” shilla hanya tersenyum malu, alvin hendak masuk ke dalam kantor tapi langkahnya terhenti karena ketika alvin melangkah kekanan shilla kekiri, alvin kekiri shilla kekanan sehingga mereka selalu berhadapan.
“aduh, ini gimana sih jalannya” ucap shilla tersenyum canggung.
“yaudah, sama-sama kekanan aja” setelah itu alvin bisa masuk kedalam kantor dan shilla bisa keluar kantor.
#flashback off
“Ahaha.. emang kebiasaan nabrak orangnya udah lahir dari dulu” cakka tertawa, alvin hanya menghela nafasnya
“Tapi waktu itu kenapa lo diem aja? Terus waktu lo ditanya shilla kenapa lo Cuma ngangguk doang” cakka kini kembali bertanya
“kapan?”
“waktu lo ngagetin gue di depan uks”
“oh itu, gue canggung kka. Gue juga bingung mau ngomong apa, gue deg-degan takutnya nanti gue salah ngomong”
“oh pantes waktu itu lo gak berani liat wajahnya shilla. Gue ngerti sekarang” cakka kini diam, dia seperti sedang memikirkan sesuatu.
“nah gue punya ide”
“ide apa?”
“gimana kalo lo tembak shilla?”
“eh, enak banget lo ngomong. Emang shilla suka sama gue? Kalo shilla sukanya sama lo gimana?”
“ah gak mungkin dia suka sama gue, shilla tuh Cuma nganggep gue temen”
“lo tau dari mana kalo dia Cuma nganggep lo temen?”
“gue kenal shilla vin, gue juga kenal sama lo. Jadi percaya deh sama gue”
“oke, tapi menurut lo kapan nih waktu yang tepat buat gue nembak shilla?”
“mm... kalo pas perpisahan kelas XII gimana? Kan seminggu lagi tuh. Nah, nanti lo nyanyiin lagu buat shilla terus lo tarik deh shilla suruh naik ke panggung terus tembak. Gimana? Keren kan ide gue?”
“kok, gue ngerasa ide lo kaya cerita di ftv-ftv gitu ya?”
“udahlah emang ide itu gue ambil dari ftv, gapapa yang penting lo sama shilla jadi”
“eh tapi gue malu vin, nanti diliatin sama orang-orang terus guru juga nanti pada liatin”
“lo cowo kan vin? Masa lo malu sih? Lo harusnya bangga, shilla juga pasti bangga soalnya lo udah nunjukin sama dia kalo lo itu gentleman berani nembak dia didepan banyak orang”
“okedeh, tapi lo jangan bilang-bilang ya sama shilla kalo gue suka sama dia trus gue mau nembak dia”
“sip, serahin semuanya ke gue”
***
“hah? Lo mau nembak cewe? Siapa?” tanya ify dengan suaranya yang cempreng itu.
“suara lo dikecilin sedikit bisa gak sih?” alvin menutup telinganya yang kesakitan karena suara ify yang super cempreng itu sementara ify hanya tersentum tanpa dosa
“hehe sorry, lo mau nembak siapa?” kini ify bertanya dengan suara yang kecil
“gue mau nembak shilla”
“Hah? Lo mau nembak shilla” lagi-lagi ify bersuara sangat kencang, karena takut shilla tau alvin lalu menutup mulut ify dengan tangannya
“lo itu, dibilang jangan kenceng-kenceng. Nanti kalo shilla tau gimana?” ify lalu melepas paksa tangan alvin dari mulutnya.
“ya lo sih, kenapa lo mau nembak shilla? Lo gak tau kalo shilla itu sahabat gue? Emang lo tau shilla?” pertanyaan bertubi-tubi datang dari mulut ify
“lo banyak nanya ya fy, entar gue ceritain. Yang penting lo harus bantuin gue dan lo gak boleh bilang ini ke shilla” belum sempat ify menjawab, alvin sudah pergi terlebih dahulu.
“ih dasar alvin nyebelin”
Pagi ini ify berangkat lebih pagi dari biasanya, sepanjang jalan menuju kelas ify terus memikirkan ucapan alvin yang ingin menembak shilla, jika shilla tau tentang ini dia pasti sangat senang karena ify tau shilla sangat menyukai alvin. shilla juga selama lebih dari 8 bulan sudah menjadi “secret admirer” alvin, shilla selalu memperhatikan alvin entah itu sedang latihan basket atau paskibra bahkan jika ify ingin kumpul osis shilla pasti beralasan mengantar ify padahal dia ingin melihat alvin. Ketika sedang bersama cakka pun shilla sedikit demi sedikit mengorek informasi tentang alvin dari cakka. Ify sudah tidak sabar menunggu hari dimana sahabatnya akan tersenyum bahagia.
            ify kini sudah duduk dibangkunya, dilihatnya bangku shilla kosong. Kemana shilla? Tumben dia berangkat siang. Ify menengok kekanan dan kekiri mencari shilla tapi tak ada satupun wajah shilla yang terlihat, tapi tiba-tiba orang yang sedari tadi ify cari itu muncul dari balik pintu dan duduk disebelahnya.
“tumben berangkat siang shil?” tanya ify
“iya fy, kesiangan”
” ify membulatkan mulutnya, sejenak shilla dan ify saling diam.
“aku mau ngomong sama kamu fy/shill” ify dan shilla mengucapkan kata yang sama bersama-sama.
“kamu dulu deh” ify lalu mengijinkan shilla untuk bicara terlebih dahulu
“oke..” shilla menghela nafasnya lalu kembali membuka mulut “aku.. udah jadian sama ozy”
“Apa?” ucapa ify kencang karena saking kagetnya. Sontak semua yang ada dikelas diam dam memandangi ify dan shilla tapi itu tak memakan waktu lama mereka lalu kembali ke kegiatan mereka masing-masing lagi.
“kapan shill?” ify kini bertanya dengan nada yang sedikit dikecilkan walau menurut shilla suara ify tetap kencang.
“kemarin fy, maaf aku baru cerita sama kamu sekarang”
“tapi kenapa shill? Katanya kamu suka sama alvin? Kenapa kamu malah jadian sama ozy?”
“gak fy, aku gak mau cinta aku terus menerus bertepuk sebelah tangan. Ada yang bilang lebih baik dicintai dari pada mencintai. Mungkin inilah alasannya, karena mencintai itu sakit fy kalo orang yang kita cintai gak pernah sedikitpun membalas perasaan orang yang mencintainya. Dan aku gak mau bikin ozy kaya aku, ozy itu cinta sama aku dan aku mau belajar mencintai ozy ,fy” ify hanya diam mendengar jawaban dari shilla, ify bingung . apa dia harus bilang pada shilla kalau cinta dia itu tidak bertepuk sebelah tangan, alvin juga mencintai shilla dan alvin sebentar lagi akan mengungkapkan perasaannya pada shilla. Tapi alvin memintanya agar jangan bilang-bilang pada shilla. Ify sekarang berada di zona yang memang membingungkan, dia dilema, dia tidak tau harus berbuat apa.
Setelah memikirkan semalaman, pagi harinya ify menemui alvin di sebuah taman belakang sekolah, ify menceritakan semuanya pada alvin dari mulai shilla suka pada alvin sampai sekarang shilla sudah mempunyai pacar yaitu ozy. Awalnya alvin merasa sangat senang karena ternyata shilla juga mencintainya tapi diakhir cerita alvin merasa sangat sedih karena dia sudah terlambat. Shilla kini sudah dimiliki oleh orang lain. Alvin lalu memutuskan untuk membatalkan rencananya untuk menembak shilla itu. Cakka bisa mengerti bagaimana perasaan alvin sekarang, cakka selalu disamping alvin, memberi alvin semangat dan meyakinkan alvin bahwa pasti ada perempuan yang lebih dari shilla.
Mereka kini sudah kelas XI, hubungan shilla dan ozy pun sudah berjalan hampir 2 bulan. Shilla sudah belajar mencintai ozy tapi entah mengapa sampai sekarang shilla masih belum bisa mencintai ozy, dihatinya masih ada alvin. apalagi semenjak kelas XI ini shilla lebih sering bertemu dengan alvin kelasnya dan kelas alvin bersebelahan dan shilla berbeda kelas dengan ozy dan ify. Tapi walaupun berbeda kelas, ozy tetap sering datang ke kelas shilla entah itu hanya sekedar mampir atau mengajak shilla ke kantin. Seperti sekarang ini ozy sudah setia menunggu shilla yang sedang membereskan bukunya dan siap untuk pulang, ozy memang tidak pernah mengantar shilla pulang, dia hanya mengantar shilla sampai di depan gerbang saja.
‘kamu bener gapapa nunggu sendirian?” tanya ozy
“iya gapapa, kamu pulang aja” jawab shilla dengan diiringi senyumnya yang manis, ozy pun memblas senyuman shilla itu dengan senyumannya yang tidak kalah manis lalu menaiki morotnya.
“kamu hati-hati ya” ozy tersenyum senang mendengar ucapan shilla yang menurutnya itu adalah bentuk perhatian shilla untuknya. Setelah ozy sudah tidak terlihat lagi, tiba-tiba cakka dan alvin datang menghampiri shilla.
“hey shill” sapa cakka
“eh kalian, ngapain?”
“harusnya kita yang nanya sama kamu. Kamu ngapain disini sendirian?” tanya cakka yang kemudia duduk disebelah shilla di ikuti alvin
“kamu kaya gak tau aja, ya biasalah nunggu kaka aku”
“pulang bareng kita aja yuk, naik angkot”
“gausah deh, aku nunggu kaka aku aja”
“udah gapapa, nanti kaka kamu aku sms biar gak usah jemput kamu. Bentar ya” cakka merogoh kantong mencari handphonenya tapi handphonenya tidak ada dan cakka baru sadar kalau handphonenya tertingaal di kelas.
“astaga.. handphone ketinggalan di kelas, kalian tunggu disini sebentar ya” cakka buru-buru berlari menuju kelas untuk mengambil handphone nya dan disinilah sekarang shilla dan alvin hanya berdua. Keheningan tercipta selama kurang lebih 5 menit, tak ada satupun dari mereka yang berani mengawali pembicaraan. Karena alvin tidak suka denan keadaa seperti ini akhirnya alvin mengawali pembicaraan.
“emang rumah kamu dimana shil?” tanya alvin memecah keheningan
“di kebon indah” jawab shilla singkat
“oh, kenal dito gak?”
“dito anak pak dodo?” alvin hanya mengangguk
“kenal banget, dia temen main kaka aku. Sering banget main ke rumah, kamu kenal kak dito?” shilla balik bertanya pada alvin
“aku juga kenal banget sama dia, dia itu sepupu aku. Anaknya rajin, pinter, main basketnya juga jago” alvin dan shilla kini larut dalam obrolan sampai akhirnya cakka datang dan mereka bertiga pulang bersama.
oOo
            Pagi ini jam pelajaran kelas shilla adalah olahraga, kebetulan kelas ozy juga sedang jam olahraga dan guru yang mengajar kelas shilla tidak masuk jadi kelas shilla dan ozy digabung untu pelajaran olahraga hari ini. Disetiap kegiatan, sesekali ozy menghampiri shilla, dia juga sangat perhatian pada ashilla apalagi pada saat shilla kelelahan ozy memberikan minumannya pada shilla. Harusnya dengan sikap ozy yang sangat perhatian padanya, shilla merasa senang tapi ini tidak, shilla justru merasa sedih. Shilla merasa sedih karena dia merasa bersalah, mengapa dia masih belum bisa mencintai ozy padahal selama pacaran ozy selalu perhatian padanya.
“zy, aku mau nanya sama kamu” ucapa shilla, shilla dan ozy kini sedang dikantin karena olahraga telah selesai
“ya, mau nanya apa?” tanya ozy yang kini sudah mengalihkan pandangannya menatap shilla
“mm.. kenapa kamu suka sama aku?” ozy bingung dengan pertanyaan shilla, ozy lalu menghela nafasnya dan mulai berbicara
“shilla.. kan aku udah bilang, cinta itu gak butuh alasan” shilla diam, dia tidak puas dengan jawaban ozy
“kenapa?” tanya ozy
“aku gak puas sama jawaban kamu” shilla kini cemberut
“hn.. yaudah, shilla.. aku suka kamu itu karena kamu baik, periang dan aku suka senyum kamu” shilla kemudian tersenyum mendengar jawaban dari ozy tapi kemudian senyuman itu berubah menjadi kesedihan
“kamu kenapa lagi?” ozy kini semakin bingung dengan sikap pacarnya ini
“zy, kamu bilang aku baik?” ozy hanya mengangguk
“kamu salah zy, aku itu orang yang jahat. Aku jahat sama kamu” butiran hangat itu akhirnya sedikit demi sedikit berhasil mendarat di pipi mulus shilla. Ozy dengan lembut mengusap pipi shilla.
“kenapa kamu ngomong kaya gitu shilla?” tanya ozy dengan nada yang sangat lembut
“a-aku.. aku masih belum bisa mencinta kamu zy” tangis shilla pun semakin deras namun ozy dengan penuh perhatian mengusap kembali pipi shilla lembut
“aku tau itu shilla”sejenak ozy terdiam lalu, sebenarnya dia sangat sedih mendengar kata-kata itu keluar dari mulut shilla. Tapi ozy tidak bisa berbuat apa-apa karena memang cinta itu tidak memaksa, dia lalu kembali membuka mulutnya “shilla, yang  namanya cinta itu tidak memaksa, aku gak akan maksa kamu buat cinta sama aku. Aku Cuma mau kamu tau kalo aku cinta sama kamu itu tulus dan sekarang aku serahin semuanya sama kamu. Aku siap kok kalo kamu mau udahin hubungan kita” ozy kini menundukan kepalanya, entah mengapa kata-kata itu muncul begitu saja dari mulut ozy.
“aku gak mau zy, tolong izinin aku mencintai kamu. Tolong kamu bantu aku buat cinta sama kamu zy” ucap shilla seraya menatap ozy penuh keinginan. Mendengar hal itu ozy tersenyum.
oOo
            Hari-hari berikutnya shilla dan ozy sering sekali bersama, setiap istirahat ozy selalu menyempatkan untuk ke kelas shilla entah itu untuk mengajak shilla ke kantin, mengerjakan tugas bersama ataupun hanya sekedar untuk melihat senyum shilla. Memang semenjak ozy menjadi pacar shilla, banyak sekali perubahan yang terjadi pada ozy. Yang dulunya ozy adalah seorang yang pecicilan, suka menjahili orang bahkan gurupun pernah ia jahili sekarang tidak bahkan perubahan yang paling shilla sukai dari ozy adalah ozy sekarang lebih rajin sholat. Siang itu shilla hendak ke mushola untuk sholat dzuhur bersama ify, setelah sampai disana shilla senang karena melihat ozy juga disana tapi shilla lebih senang karena disana juga ada alvin.
            Sudah 2 bulan berlalu tapi entah mengapa shilla merasa bahwa dia belum juga bisa mencintai ozy apalagi ketika hendak pulang bersama ozy shilla melihat alvin dan ajeng sedang duduk berdua dipinggir lapangan sambil berpegangan tangan. Ketika melihat itu tanpa disadari air mata shilla menetes dan itu dilihat ozy, dengan segara ozy menggenggam tangan shilla lalu menariknya pergi dari sana.
“shilla..” panggil ozy sembari melepas genggamaannya dari tangan shilla lalu duduk di kursi panjang depan sekolah, shilla tak menjawab ozy
“shilla, kamu masih suka alvin?” pertanyaan ozy kini berhasil membuat shilla mendongakkan kepalanya dan menatap ozy. Sementara ozy hanya tersenyum melihat ekspresi shilla.
“zy, maafin aku” shilla dan ozy saling berpandangan, shilla merasa sangat bersalah pada ozy apalagi setelah kejadian ini.
“shilla.. kamu gak salah, justru aku yang salah karena aku udah bikin kamu tersiksa sama perasaan kamu sendiri. Aku udah bikin hati kamu maksa untuk cinta sama aku padahal hati kamu nolak buat cinta sama aku. Aku gak mau shil kalo kamu itu cinta sama aku karena unsur terpaksa. Ragamu emang selalu sama aku shil tapi hati kamu gak” shilla menatap ozy, dia dapat melihat ada rasa kecewa dan sedih yang sangat mendalam terpancar diwajah ozy.
“zy maafin aku, mungkin emang aku sama kamu itu gak bisa jadi kita”
“iya, mungkin Tuhan punya jalan yang yang buat aku sama kamu” ozy dan shilla kini saling menatap dan tesenyum. Mereka memutuskan untuk putus secara baik-baik.
“tapi shill, aku punya permintaan sama kamu” ucap ozy
“apa? Jangan yang aneh-aneh ya”
“iya, permintaan aku gampang kok. Pertama, biarpun aku sama kamu gak pacaran tapi aku tetep boleh jagain kamu. Kedua, aku gak mau liat kamu nangis gara-gara cowo. Dan yang terakhir, izinin aku buat nganterin kamu pulang hari ini
“oke, tapi aku juga punya permintaan sama kamu. Pertama, biarpun aku sama kamu gak pacaran tapi kita tetep jadi teman baik. Kedua, aku mau kamu tetep kaya gini jadi ozy yang baik dan rajin sholat. Terakhir, aku gak mau kamu suka godain cewe-cewe
“oke oke itu sih gampang, tapi kalo yang terakhir liat nanti aja ya hahaha”
“ih dasar kamu.. yaudah pulang yuk”
oOo
            Keesokan harinya shilla berangkat ke sekolah dengan bersemangat dan senyuman selalu melekat diwajahnya.
“shilla” merasa ada yang memanggil namanya, shilla menoleh kebelakang dan ternyata yang memanggilnya adalah cakka. Shilla pun menghentikan langkahnya dan menunggu cakka yang sedang berlari menghampirinya
“hey kka, tumben sendiri? Gak bareng sama alvin?” tanya shilla pada cakka yang kini sudah berada dihadapannya.
“alvin gak berangkat, dia abis kecelakaan kemarin”
“hah? Kok bisa? Terus keadaannya gimana sekarang?” tanya shilla yang terlihat sedikit panik.
“tulang kakinya ada sedikit yang retak jadi alvin sekarang lagi dirawat dirumah sakit. nanti pulang sekolah aku mau jenguk alvin, kamu mau ikut gak?” ajak cakk pada shilla
“pulang sekolah sekarang ya? Yaah, kalo sekarang aku gak bisa ada ekskul” sebenarnya shilla ingin sekali menjenguk alvin, dia sangat khawatir dengan keadaan alvin.
“oh yaudah gapapa”
“nanti besok deh aku jenguk alvin”
“sipp, yaudah aku ke kelas duluan ya” cakka lalu masuk ke dalam kelasnya begitu juga shilla.
            Kegiatan belajar hari ini telah selesai, setelah selesai ekskul shilla langsung bergegas pulang, dia merasa sangat lelah hari ini. Shillapun lalu tidur sebentar untuk mengistirahatkan tubuhnya, pukul 15.30 shilla bangun lalu mandi dan melaksanakan kewajibannya yaitu sholat.
“shil, kamu udah selesai sholat?” tanya kak goldi yang tiba-tiba kepalanya muncul dari balik  pintu.
“udah kak, kenapa?”
“kakak mau pergi sebentar sama dito, kamu mau ikut apa dirumah aja?” goldi kini sudah berada di kamar shilla
“emang kakak mau kemana?” tanyanya lagi
“mau ke rumah sakit, jenguk alvin sepupu dito?”
“alvin? sepupu bang dito? Aku mau ikut kak” seru shilla seraya anak kecil
“yaudah cepetan siap-siap, kakak tunggu didepan” goldi lalu keluar dari kamar shilla.
            Goldi, shilla dan dito sudah berada di rumah sakit, sekarang mereka sudah berada di kamar rawat alvin. dilihatnya alvin yang sedang berbaring dengan kakinya yang dibalut perban, disebelahnya ada wanita yang masih muda. Mungkin itu kakanya?
“eh dito, kapan dateng?” tanya wanita itu.
“baru aja dateng kok put, oh iya kenalin ini goldi temen gue dan ini shilla adiknya goldi” ucap dito memperkenal goldi dan shilla.
“nah, goldi shilla kenalin ini putri  sepupu gue sama alvin”
“Oh ini yang namanya shilla? Ternyata cantik ya orangnya” ucap putri, shilla hanya tersenyum begitu juga alvin yang kini sedang memandang shilla.
“gimana keadaan lo vin?” tanya dito
“ya bisa lo liat sendirilah gimana keadaan gue sekarang” jawab alvin
“makanya kalo naik motor tuh ati-ati”
“dit, anterin gue yuk. Gue mau pulang dulu, mau ganti baju” ajak putri pada dito
“pantesan dari tadi bau gak enak tuh ternyata bau lo? Hahaha” ucap dito yang membuat shilla,alvin dan goldi tertawa.
“yaudah ayo cepetan, goldi sama shilla tolong jagain alvin sebentar gapapa kan?” goldi dan shilla dengan senang hati membantu, dito dan putripun lalu pergi dan tinggallah goldi, shilla dan alvin yang ada diruangan. Tiba-tiba handphone goldi berbunyi.
“bentar ya, ada telpon” goldipun keluar lalu mengangkat telponnya, shilla hendak mengikuti goldi tapi tangannya ditahan oleh alvin.
“lo disini aja temenin gue” pinta alvin lalu melepaskan tangan shilla. Shilla lalu duduk disofa, keheningan melanda mereka berdua.
“kamu apa kabar shill?” tanya alvin memecahkan keheningan.
“baik” jawab shilla singkat
“gimana hubungan kamu sama pacar kamu ozy?”tanya alvin lagi
“pacar? Gak, aku sama ozy udah gak pacaran lagi. Aku sama ozy udah mutusin buat temenan aja”
“kenapa? Padahal kalian berdua keliatannya saling cinta” alvin mengerutkan keningnya, shilla hanya tersenyum samar.
“apa yang kalian liat gak sama seperti apa yang aku sama ozy rasain” ucap shilla, alvin menaikkan sebelah alisnya. Dia tidak mengerti apa yang sedang shilla katakan itu. Tiba-tiba goldi masuk.
“shill, kakak ada perlu sebentar. Kamu disini sendirian gapapa kan?” tanya goldi. Shilla hanya mengangguk lalu goldi pergi dari sana.
“mksudnya tadi apa shil?” alvin kembali bertanya pada shilla
“Hm.. ozy emang sayang sama aku tapi aku gak. Aku sayang sama orang lain, sebenernya aku udah berusaha buat sayang sama ozy tapi tetep gak bisa. Orang yang aku sayang bukan ozy” shilla menundukkan kepalanya.
“terus siapa orang yang kamu sayang? Cakka?” ucap alvin asal
‘kamu orang yang aku sayang vin, kamu orangnya’ batin shilla
“orang yang aku sayang udah punya pacar” shilla kembali menundukkan kepalanya. Alvin sedih mendengar hal itu.
“kamu sendiri gimana hubungan kamu sama pacar kamu ajeng?” kini giliran shilla yang bertanya
“gue sama ajeng juga udah putus” jawab alvin singkat
“tapi kamu masih sayang kan sama ajeng?” pertanyaan shilla kini seperti seorang polisi yang sedang mengintrogasi tersangka
“gak” shilla menaikkan sebelah alisnya mendengar jawaban alvin
“tapi kemarin aku liat kalian pegangan tangan”
“kemarin ajeng mau pamit ke gue, dia mau pinda ke luar kota” raut wajah alvin terlihat biasa saja sementara shilla hanya menganggukkan kepalanya.
“oh, tapi kamu sama ajeng emang bener balikan kan?” tanya shilla lagi
“iya, sebenernya sih gue udah gak sayang sama ajeng soalnya dia udah selingkuh. Tapi waktu itu ajeng ngotot mau balikan sama gue sampe nangis. Gue sebagai laki-laki gak suka liat cewe nangis gara-gara gue apalagi sampe nyakitin hatinya jadi gue mutusin buat mau balikan sama dia” jelas alvin
‘kamu gak mau liat cewe nangis gara-gara kamu? Kamu gak mau nyakitin hati cewe? Tapi kamu udah bikin hati aku nangis vin, kamu udah nyakitin aku. Kalo kamu tau aku kaya gitu, apa yang bakal kamu lakuin vin?’batin shilla
“tapi dengan kamu membohongi perasaan kamu, kamu membohongi ajeng dengan berpura-pura cinta sama dia, itu tanpa kamu sadari udah nyakitin hati ajeng. Ajeng pasti sakit banget kalo tau kamu Cuma pura-pura cinta sama dia” ucap shilla. Alvin menghembuskan nafasnya.
“Hm.. mau gimana lagi. Gue emang udah gak sayang sama ajeng karena gue udah terlanjur sayang sama orang lain tapi disisi lain gue gak mau liat ajeng nangis gara-gara gue” shilla kini menghampiri alvin lalu dudk dikursi yang ada disebelah kasur.
“yaudah sekarang yang penting ajeng jangan sampe tau kalo waktu itu kamu Cuma pura-pura sayang sama dia dan buat orang yang kamu sayang sekarang semoga rasa sayang kamu itu terbalaskan. Karena seperti lagu afgan kalo jodoh itu pasti bertemu” setelah ucapan terakhir itu shilla tersenyum.
“dan aku harap jodoh aku itu kamu shill” ucapan alvin itu seketika membuat senyuman shilla memudar, shilla kaget. Benarkah alvin berkata seperti itu? Atau shilla yang salah dengar?
“orang yang aku sayang itu kamu shill” kini shilla sudah yakin bahwa shilla tidak salah dengar, itu memang ucapan alvin. alvin lalu memegang tangan shilla.
“shill, aku sayang sama kamu. Would you be my girlfriend?” shilla diam, dia bingung harus menjawab apa. Sebenarnya ingin sekali dia langsung menjawab ‘iya’ tapi hatinya belum teguh.
“kasih aku waktu vin” hanya kata-kata itu yang keluar dari mulut shilla. Alvin melepas tangan shilla.
“oke, aku kasih kamu waktu sampai aku sembuh” ucap alvin.
oOo

2 hari kemudian.....
Shilla sedang duduk diruang tv bersama kak goldi dan ibunya.
“ma, minggu depan ada study tour seluruh kelas XI. Shilla boleh ikut ya?” pinta shilla pada mamanya.
“kalo mama sih boleh-boleh aja asal shilla bisa jaga diri” jawab mamanya yang masih asik menonton tv.
“jangan ma, shilla kan orangnya gampang sakit” seru kak goldi
“kak goldi apa sih? Gak kok shilla pasti bisa jaga kesehatan shilla”
“gak usah shilla” kak goldi tetap melarang shilla untuk ikut. Shilla cemberut.
            keesokan harinya shilla masih saja ngotot untuk ikut study tour itu, dia merayu kak goldi agar mengizinkannya tapi kak goldi tetap keras kepala tidak mengizinkan shilla.
“fy, bantuin aku yuk ngomong sama kak goldi biar aku boleh ikut study tour” pinta shilla pada ify.
“aduh shilla, hari ini aku gak bisa. Dirumah ada acara keluarga, gimana kalo cakka aja? Diakan deket tuh sama kak goldi?” saran ify. Pulang sekolah lalu shilla mencari cakka untuk meminta bantuannya dan cakkapun mau membantunya. Cakka mencoba merayu kak goldi agar mengizinkan shilla.
“ayolah kak izinin shilla ikut ya?” cakka menaik turunkan alisnya.
“gak boleh, shilla itu orangnya gampang sakit terus juga dia tuh kaya anak kecil yang harus dijagain” ucap kak goldi masih sibuk mengerjakan tugasnya.
“shilla nanti banyak yang jagain kok, ada aku, ify, alvin, ozy juga ada” ucap cakka
“ayolah kak, boleh ya. Lagian Cuma kelas XI ini aja” shilla dan cakka terus merayu. Kak goldi lalu manarik nafasnya panjang.
“yaudah. Tapi inget jaga kesehatan” shilla senang sekali karena kak goldi sudah mengizinkan dia. Shilla lalu memeluk cakka karena saking senangnya.
“kok yang dipeluk cakka?” ucap kak goldi. Shilla lalu melepaskan pelukannya pada cakka lalu beralih memeluk kak goldi.
“makasih ya kak, kakak emang kakak shilla yang paling baik :* :*” shilla mencium pipi kanan dan  kiri kak goldi layaknya anak kecil.
“yaudah aku pulang dulu ya” pamit cakka
***
“gue udah nembak shilla kka”
‘hah? Kapan?”cakka kaget mendengar ucapan alvin.
“5 hari yang lalu waktu shilla jenguk gue”
“terus shilla jawab apa? Jangan bilang lo ditolak shilla? Ah dari mimik muka lo kayanya shilla beneran nolak lo deh” ucap cakka
“eh sembarangan lo kalo ngomong, shilla belum jawab. Dia jawab kalo nanti gue udah sembuh dan sekarangkan gue udah sembuh, besok gue mau minta jawaban dari shilla”
“kasiaan belum dapet jawaban, gue dong udah dapet peluk dari shilla” cakka memeluk guling yang ada ditangannya.
“asli lo? Wah lo gitu kka, main belakang lo. Mentang-mentang gue lagi sakit lo kaya gitu” alvin cemberut.
“hahaha.. tenang vin, shilla meluk gue karena dia seneng kok udah diizinin sama kak goldi buat ikut study tour. Lagian shilla meluk gue Cuma bentar kok, kak goldi tuh yang dipeluk shilla sampe dicium segala”
“yaiyalah kak goldikan kakanya dasar cicak gilaaa” alvin melempar bantal ke arah cakka dan tepat mengenai kepala cakka dan alhasil rabut cakkka berantakan, cakka tidak terima, dia lalu membalas melempar bantal kearah alvin dan terjadilah adu lempar bantal.
oOo
Pagi harinya disekolah, shilla menemui alvin yang kini sudah menunggunya dihalaman belakang sekolah. Alvin menagih jawaban dari shilla, alvin berharap shilla mau menerimannya menjadi pacarnya dan ternyata benar, shilla menerim alvin dan pada hari itu juga shilla dan alvin sudah resmi menjadi sepasang kekasih. Shillapun tidak khawatir tentang cintanya yang bertepuk sebelah tangan.
“sejak kapan kamu suka sama aku?” tanya shilla
“entahlah, rasa suka aku ke kamu dateng gitu aja tanpa permisi” jawab alvin. shilla sedikit tertawa mendengar jawaban dari alvin. shilla masih canggung menghadapi alvin wajar saja shilla memang gadis pemalu apalagi pada alvin yang memang adalah laki-laki yang shilla suka sejak dulu.
“dih kok ketawa? Aku lucu ya?” alvin mengubah posisinya menghadap shilla. Shilla menundukkan kepalanya.
“kenapa nunduk? Kok kamu jadi malu-malu gitu? Liat aku dong” alvin memegang dagu shilla agar menatapnya, terlihat pipi shilla yang merona. Alvin tersenyum melihat tingkah shilla yang grogi itu.
“kamu inget gak waktu kita ketemu didepan uks?” alvin kini kembali ke posisi semula begitu juga shilla yang kini suda tidak merasa canggung lagi.
“iya inget, waktu aku lagi sama cakka kan? Kamu dateng ngagetin cakka terus cakka nyuruh kamu bantuin dia bawa buku, terus aku nanya sama kamu, kamu jawab tapi gak nengok ke aku sama sekali” jawab shilla
“hahaha.. maaf kalo soal itu emang aku grogi liat kamu”
“iya gapapa”
“oh iya, study tour kamu ikut kan shill?”
“iya ikut, untung aja waktu itu cakka mau bantuin aku buat ngomong sama kak goldi. Kalo gak? Mungkin aku gak bakal ikut study tour deh” shilla tertawa sendiri membayangkan apa yang dilakukan cakka dan shilla untun merayu kak goldi agar shilla diizinkan ikut study tour
“sampe kamu meluk cakka itu ya?” tawa shilla meredam ketika mendengar ucapan alvin itu.
“kalo soal peluk itu, soalnya aku saking senengnya jadi meluk cakka” shilla kembali menundukkan kepalanya.
“gapapa kok shilla, yang penting kan kamu sekarang udah jadi milik aku” shilla lalu kembali tersenyum.
“yaudah, udah bel. Aku masuk dulu ya, kamu juga masuk” shilla berdiri dan hendak melangkahkan kakinya tapi langkahnya terhenti karena tangannya ditahan oleh alvin.
“ i love you shill” shilla hanya tersenyum lalu pergi meningglkan alvin.
***
‘Shilla...” shilla yang baru saja keluar dari kelas mengarahkan pandangannya pada ozy orang yang memanggilnya tadi.
“eh zy, ada apa?” tanya shilla.
“gak kok, Cuma mau nanya sama kamu. Kamu nanti tour ikut gak?” tanya ozy
“iya ikut, kamu juga ikut kan?”
“pasti ikut dong, kamu ikut aku juga pasti ikut”
“ozyy...” shilla tidak suka kaau ozy ikut karena dia
“iya iya, aku ikut karena pengen aja kok”
“yaudah, aku mau ke kelas ify dulu ya”
“eh mau ke kelas ak1 ya? Yuk, aku juga mau ke deva” ucap ozy mengikuti shilla
“haha,, kalian tuh kaya sandal ya dari kelas sepuluh berduaan aja” ledek shilla
“emang kamu sama ify gak?” ledek ozy tak mau kalah. Ditengah lapangan, langkah shilla terhenti karena lengan bajunya ditahan oleh seseorang, siapa lagi kalau bukan cakka.
“apa sih kka?” tanya shilla, ozy lalu memutuskan untuk pergi duluan meninggalkan shilla dan cakka ditengan lapangan.
“kenapa kamu gak bilang kalo udah jadian sama alvin?” cakka melipat kedua tangannya dan menunjukkan raut wajah yang marah.
“hahaha.. kamu kaya anak kecil deh, ini juga tadi aku mau bilang sama kamu abis aku bilang sama ify”
“sini minta PJ” cakka menyodorkan tangannya pada shilla
“dih masih musim aja minta PJ, minta tuh sama tembok” shilla menepuk tangan cakka lalu lari meninggalkan cakka sendirian ditengah lapangan. Cakka mengejar shilla dan terjadilah aksi kejar-kejaran antara shilla dan cakka yang membuat siswa dan siswi disekolah melihat aksi mereka itu.
Beberapa hari kemudian...
Seluruh kelas XI sudah bersiap-siap untuk pergi study tour, setelah selesai berdoa mereka semua masuk kedalam bus masing-masing. Pembagian bus diatur sesuai kejuruan dan tidak boleh ada yang protes. Shilla duduk bersama ify di bus nomer 2 dibelakang mereka ada sandal jepit ozy dan deva. Sedangkan alvin cakka dibus nomer 10. Sepanjang perjalanan shilla, ify, ozy dan deva saling bercanda. Sekitar 5 jam perjalanan, mereka telah sampai ditempat tujuan, semuanya pun turun dari bus tidak terkecuali dengan shilla, ify dan sandal jepit. Mereka terlihat sangat antusias.
“shilla.. ify.. ozy.. deva..” terlihat cakka dan alvin yang menghampiri mereka.
“hello bro..” sapa deva
“dev, si keke digodain cowo tuh”  ucap cakka yang membuat deva segera berlari menghampiri keke,
alvin menggelelng-gelenggkan kepalanya karena dia tau cakka Cuma bohong, alvin lalu mendekati shilla lalu menggandeng tangannya dan pergi berdua tapi tetap dalam pengawasan guru.

*Selesai*

Terimakasih buat yang mau baca :)
animasi bergerak gif
My Widget